SATUARAH.CO - Kondisi jembatan rendah disinyalir menyumbat saluran air akibat sampah mudah tersangkut. Seperti yang terjadi di Jembatan penghubung akses jalan Gang Perlan, Kampung Pangkalan RT 09/03 Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Sawiyah, warga setempat menjelaskan, penyebab utama mampetnya saluran pembuang DT 8 ini adalah akibat jembatan rendah ditambah sebagian masyarakat yang masih membuang sampah langsung ke kali, sehingga jalur air jadi semakin tertutup.
Kondisi ini membuat kekhawatiran warga lainnya semakin meningkat menjelang puncak musim penghujan.
Karena menurutnya, warga 30 kepala keluarga (KK) yang berada di sekitar lingkungan RT 09/03 Desa Kedung Pengawas ini sering kali terkena dampak banjir gegara warga lainnya di lain tempat masih ada yang membuang sampah di Kali, sehingga jembatan tersumbat sampah, saluran mampet dan air meluap ke permukiman padat penduduk.
Hal itu dibenarkan Ketua RW 09 Desa Kedung Pengawas, Dahlan yang berada di lokasi tersebut.
Baca Juga: PT Pertamina EP Tanjung Field Terus Perkuat Keamanan Infrastruktur Migas
Menurutnya, upaya pembersihan secara mandiri sudah beberapa kali dilakukan bersama pihak desa, RT, RW dan warga sekitar.
Namun, kata Dahlan, lama kelamaan pihaknya merasa tidak mampu mengatasi volume sampah yang terus berdatangan dari wilayah hulu yang hanyut terbawa arus air.
"Sampai kapan pun jembatan datar yang rendah itu akan jadi penyebab, jika tidak segera diperbaiki dengan ditinggikan model melengkung," ungkapnya.
Baca Juga: Polri Bakal Gelar Apel Kasatwil 2025: Wujudkan Transformasi Polri yang Profesional untuk Masyarakat
Kasi Trantib Kecamatan Babelan Dudin saat melakukan pengecekan kondisi jembatan rendah yang dikeluhkan warga RT 09/03 Desa Kedung Pengawas merasa keheranan, Senin (24/11/25).
"Ya, benar melihat kondisi jembatan itu agak rendah hanya kurang tinggi, sampah itu jadi mudah tersangkut. Ini sebaiknya ditinggikan dengan bentuk melengkung agar sampah tidak menyangkut di situ," ujar Dudin.
Dikatakan Kasi Trantib Kecamatan Babelan, jembatan yang dilihatnya itu saluran pembuang DT 8 tersebut selain sempit juga dangkal.
"Kemungkinan juga itu perlu dinormalisasi agar saluran air kembali normal," imbuhnya. √