SATUARAH.CO - Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diselenggarakan di Pantai Baru, Bantul. Kegiatan ini dihadiri Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Sekretaris Daerah Agus Budiraharja, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BMKG, Kepala UPT BMKG wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimdata:text/mce-internal,textarea_content,Bantulewa Yogyakarta, serta berbagai pihak yang terkait kegiatan nelayan dan cuaca maritim.
Keberadaan mereka menunjukkan komitmen BMKG dalam memperkuat kerjasama dengan stakeholder terkait demi kepentingan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.
Peserta Sekolah Lapang Cuaca Nelayan DIY tahun 2023 berjumlah 100 orang, yang meliputi nelayan di wilayah Bantul, Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul, Sarana Keselamatan dan Keamanan Nelayan (Sarlinmas) Korwil 4, Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) DIY, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, BPBD Kulonprogo, dan Pos Lanal.
Kegiatan ini merupakan program berkelanjutan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada nelayan mengenai cuaca maritim dan teknologi informasi yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi cuaca terkini.
Melalui kegiatan ini, nelayan dapat mempelajari produk informasi cuaca maritim BMKG berupa peta cuaca yang berisi tinggi gelombang, kecepatan arus laut, serta pengenalan peralatan cuaca maritim BMKG secara langsung.
Kegiatan dibuka Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dengan membagikan life jacket kepada nelayan. Dalam sambutannya, Dwikorita menekankan pentingnya penggunaan aplikasi infoBMKG dan situs INAWIS BMKG bagi nelayan sebagai sumber informasi cuaca maritim yang dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan yang cerdas saat melaut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan aplikasi ini memberikan informasi terkini mengenai tinggi gelombang, arus laut, daerah tangkapan ikan, dan perubahan cuaca ekstrem di perairan selatan Yogyakarta.
"Dengan menggunakan aplikasi infoBMKG dan mengakses situs INAWIS BMKG, nelayan dapat memperoleh informasi yang akurat dan dapat diandalkan, sehingga meminimalkan risiko saat beraktivitas di laut," kata Dwikorita dalam keterangannya, Sabtu (15/7/23).
Sementara itu, Agus Budiraharja menyambut baik dan mendukung upaya Sekolah Lapang Cuaca Nelayan DIY dalam meningkatkan kesadaran nelayan. Pendekatan antara BMKG dengan nelayan dapat terus ditingkatkan guna mengedukasi nelayan dan menjaga keselamatan mereka di laut.
"BMKG berharap melalui kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan DIY ini dapat membangun hubungan yang erat dengan stakeholder pengguna informasi cuaca maritim agar mampu memahami dan meningkatkan kesadaran nelayan terhadap pentingnya informasi cuaca maritim. Dalam jangka panjang, diharapkan kegiatan serupa terus diadakan di wilayah-wilayah lain di Indonesia," ujarnya. √
