SATUARAH.CO - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi bersama Wali Kota Bogor Dede Rachim meninjau langsung lokasi longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (14/4/25).
Kunjungan ini menandai langkah awal percepatan pemulihan kawasan serta pembangunan akses baru yang lebih aman menuju Stasiun Batutulis.
KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk memulihkan kawasan terdampak secara ekologis dan terencana.
Ia menyatakan, Pemprov Jabar akan melakukan rehabilitasi lingkungan dengan menanam kembali pohon-pohon endemik guna mengembalikan fungsi kawasan sebagai daerah resapan air dan pelindung ekosistem.
Baca Juga: Polri Kembali Kirim Pasukan untuk Misi Perdamaian PBB, Latpragas Satgas FPU 7 Minusca Resmi Dimulai
"Kita akan tanami kembali kawasan ini dengan pohon-pohon endemik. Ini bukan hanya soal estetika, tapi soal menjaga ekosistem dan keselamatan warga," ujar Gubernur Jabar.
Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya penertiban aktivitas komersial yang tidak sesuai tata ruang di sekitar Gunung Salak. Kegiatan ekonomi yang dinilai mengganggu keseimbangan alam akan ditertibkan dan diarahkan agar sesuai regulasi lingkungan hidup.
"Kawasan ini harus kembali menjadi ruang yang tertata. Kita tidak bisa membiarkan kegiatan ekonomi tumbuh tanpa kendali," katanya.
Gubernur Jabar menyampaikan bahwa trase jalan baru telah diukur dan akan disesuaikan dengan rencana tata ruang, sambil tetap memperhatikan aspek ekologis. Ia menargetkan pembangunan jalan baru dapat dimulai pada perubahan anggaran tahun ini.
Proses pembebasan lahan akan dilakukan secara kolaboratif oleh Pemprov Jabar dan Pemkot Bogor, dengan masing-masing menanggung 50 persen dari total biaya pembebasan lahan sebesar Rp30 miliar.
Baca Juga: 49 Pati dan Pamen Polri Dirotasi dan Dimutasi, Termasuk Kapolda Jabar
Pembangunan infrastruktur sendiri diperkirakan memerlukan anggaran Rp10 miliar.
"Untuk alokasi anggaran dibagi dua, setengah dari provinsi, setengah dari kota," ujar Dedi Mulyadi.
Sebagai bagian dari upaya konservasi dan penataan identitas kawasan, Gubernur Dedi Mulyadi juga mengumumkan wilayah tersebut akan berganti nama menjadi "Leuweung Batu Tulis."