Empat Hari pencarian, Tim SAR Gabungan Akhirnya Temukan Bocah Tenggelam di Danau Jatiluhur Purwakarta

photo author
- Kamis, 13 Juni 2024 | 16:29 WIB

SATUARAH.CO - Proses pencarian bocah berusia 4,5 tahun tenggelam di perairan Jatiluhur yang dilakukan Tim SAR gabungan selama empat hari, akhirnya membuahkan hasil, Rabu (12/6/24) petang.

Tim SAR gabungan menemukan bocah tenggelam sudah meninggal dunia tidak jauh dari lokasi awal tenggelam.

Diketahui, bocah bernama M. Rizki Multazam warga Kampung Madang, Desa Kertamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta tersebut dikabarkan hilang yang diduga tenggelam di kolam jaring apung (KJA) JK Zona VI tepatnya di wilayah Desa Kertamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Minggu (8/6/24) sekira pukul 15.30 WIB.

Baca Juga: Lagi, PWI Peduli Bekasi Raya Serahkan Bantuan untuk Keluarga Wartawan

Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kepala Satuan (Kasat) Polisi Perairan dan Udara (Polairud), AKP Darmaji mengatakan, korban tenggelam atas nama Rizki Multazam ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Rabu (12/6/24), sekira pukul 22.40 WIB.

“Setelah kurang lebih empat hari pencarian, akhirnya tim SAR gabungan sudah menemukan korban di sekitar perairan Danau Jatiluhur. Korban muncul ke permukaan air dengan posisi telungkup dengan jarak kurang lebih 23 meter dari tempat pertama kali korban dilaporkan tenggelam,” ucap Darmaji, saat dihubungi melalui Whatsapp pribadinya, Kamis, (13/6/24). 

Ia menambahkan, setelah kapal Sat Polairud Polres Purwakarta dibantu kapal milik Basarnas Jabar dan Damkar Purwakarta diputar guna membuat gelombang hingga jenazah korban timbul ke permukaan air.

Baca Juga: Pendampingan Pelaksanaan PON XXI/PON Aceh-Sumut 2024, Jaksa Agung Terima Audiensi Ketum KONI

“Kami menggunakan metode Circle Manuver agar jenazah korban dapat timbul ke permukaan air. Setelah itu, kami mengevakuasi korban dengan kondisi sudah meninggal dunia,” tutur mantan Kapolsek Campaka itu.

AKP Darmaji menambahkan, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi pada jenazah korban dan menerima peristiwa ini sebagai takdir.

“Keluarga korban menolak untuk Visum et Repertum. Korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman. Dengan ditemukannya korban, maka operasi pencarian ditutup. Seluruh unsur kembali ke satuannya masing masing,” pungkasnya. √ (Fuljo Saefulrohman)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X