Gapura Pataraksa Senilai Ratusan Juta Ambruk, Bupati Cirebon: Jelas Kecewa, Pekerjaannya Asal-asalan

photo author
- Rabu, 3 Januari 2024 | 19:49 WIB
Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag langsung sidak ke lokasi  ambruknya Gapura Tradisional yang memakan anggaran Rp 226 juta (satuarah.co/nurudin)
Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag langsung sidak ke lokasi ambruknya Gapura Tradisional yang memakan anggaran Rp 226 juta (satuarah.co/nurudin)

SATUARAH.CO - Usai diguyur hujan dengan intensitas sedang, Gapura tradisional di Alun-alun Pataraksa ambruk, Selasa (2/1/24) malam.

Paginya, Bupati Cirebon, Drs. H. Imron, M.Ag langsung inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi kejadian, Rabu (3/1/24).

Bupati Imron mengaku kecewa dengan hasil pembangunan Alun-alun Pataraksa yang tepat berada di depan Kantor Bupati Cirebon dan Kantor DPRD Kabupaten Cirebon.

"Jelas kecewa, pekerjaannya asal-asalan. Saya minta dinas terkait untuk mengevaluasinya," tandas Imron.

Ia meminta kepada penyedia atau kontraktor untuk membangun ulang Gapura Tradisional yang ambruk itu. "Harus dibangun ulang. Bila perlu, yang ambruk satu Gapura, tapi saya minta kedua gapura dibangun ulang," tegasnya.

Bupati Cirebon kecewa dengan ambruknya Gapura Tradisional dan meminta dibangun ulang
Bupati Cirebon kecewa dengan ambruknya Gapura Tradisional dan meminta dibangun ulang (satuarah.co/nurudin)

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan mengatakan, terkait ambruknya gapura tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengawas kegiatan.

Iwan mengaku, selama ini laporan dari pengawas kegiatan melaporkan bahwa pekerjaan sudah sesuai dengan spek yang sudah direncanakan.

"Karena ini masih masa pemeliharaan sampai tanggal 27 April 2024, saya minta penyedia atau kontraktor untuk segera bertanggungjawab terkait kerusakan ini," tegas Iwan.

Tentunya, lanjut Iwan, pihaknya akan melakukan evaluasi total terkait ambruknya Gapura Tradisional yang ada di Alun-alun Pataraksa.

"Saya minta kepada penyedia untuk mengganti semua Gapura Tradisionalnya. Dibangun dari awal dan harus sesuai dengan gambar awal," lanjutnya.

Hasil rapat dengan konsultan serta pelaksana, Iwan menambahkan, pihak pelaksana, yaitu PT. Caesar Utama Karya, sanggup dan bertanggungjawab untuk membangun kembali gapura yang ambruk.

Kedua, pihak konsultan pengawas sanggup mengawasi pelaksanaan pembangunan kembali gapura, tanpa ada biaya pengawasan dari Pemkab Cirebon.

"Ketiga, hasil analisa terhadap kejadian rubuhnya gapura, dimungkinkan karena ada pergerakan batu dalam gapura, yang mengakibatkan masuknya air ke dalam gapura. Pergerakan tersebut menyebabkan batu mendorong dinding bata," jelas Iwan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X