"Itulah situasi PLN Group saat ini. Contoh sederhana lain yang bisa saya sampaikan dalam hal koordinasi entitas anak perusahaan PLN Group, misalnya seperti PLN Batubara, Indonesia Power, PJB dan lainnya dalam kondisi di saat PLN Group lagi mengalami kekurangan pasokan Batubara di sejumlah PLTU Jawa, Bali, Madura. Dan PLTU wilayah lainnya," paparnya.
Bagi Ridwan, apa yang disampaikan Zulkifli di saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi VII, tanggal 25 Agustus 2020, penyampaian yang penuh semangat bahwa anda telah melakukan suatu terobosan dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan tambang Batubara demi meningkatkan performa PLN Group.
Tetapi, hal itu tidak sejalan dengan ketersediaan batubara yang memadai di segala kondisi cuaca guna memastikan Batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Ridwan khawatir hal tersebut berdampak pada pemadaman Jawa, Bali dan Madura.
"Fakta berikutnya adalah soal akuisisi saham perusahaan tambang batubara yang digembar-gemborkan oleh Pak Zulkifli, melalui entitasnya PLN Batubara, faktanya sampai saat ini PLN Batubara belum melakukan penyertaan modal di perusahaan tambang batubara yang ada. Akibatnya itu tadi, perusahan-perusahan tambang tersebut tidak mendistribusikan batubara. Jadi wajar kalau kemudian PLN Group mengalami kekurangan pasokan Batubara," tutup Ridwan.