SATU ARAH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Oktober 2020 telah memprediksikan bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021.
"Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim telah memasuki musim hujan," kata Kepala Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Jakarta, Selasa (12/1/21).
Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal menjelaskan, sebagian besar wilayah terutama Lampung, Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, Sebagian Kalimantan, Nusa Tenggara dan Merauke-Papua, saat ini telah memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.
"Untuk itu, BMKG terus meminta masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode puncak musim hujan ini," kata Herizal.
Dwikorita juga menekankan bahwa saat ini hingga periode tujuh hari ke depan (12-18 Januari 2021) fenomena gelombang atmosfer ekuator Madden Julian Oscillation (MJO) sedang aktif di Samudera Hindia bagian timur yang dapat mensuplai masa uap air dan konvektifitas udara.
Kehadiran MJO dapat ber-superposisi dengan penguatan Monsun Asia yang ditandai semakin kuatnya aliran angin lintas ekuator di Selat Karimata.
Oleh karena itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan, mulai tanggal 12 hingga18 Januari 2021 ini potensi cuaca ekstrem diprediksi dapat terjadi terutama untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua, sehingga perlu diwaspadai.