Demi Pendidikan, Firli Bahuri Rela Jalan Kaki 16 kilometer ke Sekolah dan Bayar SPP dengan Hasil Bumi

photo author
- Kamis, 5 Mei 2022 | 21:10 WIB
Ketua KPK RI Firli Bahuri (detik.com)
Ketua KPK RI Firli Bahuri (detik.com)

"Masa SMA, saya ikut kakak mengontrak di dekat SMA 3 Palembang, dan saya ingat betul setiap pulang sekolah, bersama kakak, kami mencari ikan di rawa untuk ditukar dengan pisang serta beras ketan," ungkap Firli.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Pemangkas Rambut di Babelan dan Tamara Kebanjiran Pelanggan, Ini Katanya

Beras dan ketan lantas dibuat pepes ketan, dan Firli bertugas menjualnya ke warung atau berkeliling dari kampung ke kampung. 

Tentu saja hasil usaha tersebut belum mencukupi keperluan sekolah Firli. Karenanya, ia juga bekerja sampingan sebagai pembantu rumah tangga, tukang cuci mobil, juga menjual spidol di Taman Ria Palembang. 

"Tamat SMA, saya yang jelas tidak memiliki uang untuk melanjutkan jenjang pendidikan di universitas, mendaftarkan diri ikut sekolah yang dibiayai negara yakni Akabri. 3 kali saya daftar, 3 kali juga gagal diterima," jelasnya. 

Firli kemudian memutuskan masuk sekolah bintara, dan lulus jadi anggota polisi berpangkat Sersan. 

Uniknya, meski sudah bekerja, Firli tak lantas melupakan petuah Ibu. Ia putuskan untuk ikut kembali tes Akabri yang keempat hingga kelima kalinya, namun tetap gagal. 

"Barulah kesempatan yang ke-6 tahun 1987 saya bisa diterima Capratar (calon prajurit Taruna)," benernya.

Anti Korupsi

Sejak diterima Capratar, Firli mengakui kesempatan mengenyam pendidikan tinggi dan berkarir terbuka lebar. Ia mengikuti pendidikan sebagai perwira polisi.

Dari sinilah, perlahan namun pasti ia bisa menggapai bintang. Kini purnawirawan polisi bintang tiga itu dipercaya mengomandoi pemberantasan korupsi. 

"Perjalanan panjang nasehat Ibu saya tentang pentingnya pendidikan sampai saat ini mengantarkan saya untuk berkarya kepada bangsa dan negara, mengabdi untuk Ibu Pertiwi, membebaskan dan membersihkan NKRI dari praktik korupsi," tandasnya.

Firli membagikan cerita di atas guna memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa diperingati setiap tanggal 2 Mei.

Dari cerita itu, Ia mengajak segenap elemen bangsa agar bersama-sama mewujudkan cita-cita nasional melalui pendidikan, tak terkecuali dalam upaya menanamkan cara pandang dan budaya anti korupsi. 

"Mari tanamkan selalu nilai-nilai anti korupsi dalam setiap jenjang pendidikan di republik ini, agar cita-cita merdeka dari pengaruh laten korupsi dapat segera kita raih," imbuhnya. √

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X