SATUARAH.CO - Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Bareng Legislator dengan Hillary Brigitta Lasut, SH., LL.M dari Komisi I DPR RI Fraksi Nasional Demokrat.
Ngobrol bareng itu bertema “Peran Pemuda dalam Meningkatkan Politik Kebangsaan di Era Digital” secara hybrid melalui aplikasi zoom meeting bersama peserta yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara.
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Samuel A. Pangerapan, B.Sc., M.M selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Selasa (12/4/22).
Baca Juga: Lomba Hadroh se Kota Bekasi Warnai Bazaar Ramadhan di Balai Patriot
Disampaikan bahwa, pesatnya teknologi yang semakin terpacu dengan adanya pandemi covid 19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktifitas di ruang digital.
Kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang kian mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital. Namun masifnya pengguna internet di Indonesia membawa berbagai resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying dan konten-konten negatif lainnya.
Kementerian Kominfo mengemban mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia.
Baca Juga: Prodewa Apresiasi Langkah Polri Amankan Aksi Secara Humanis
Dalam mencapai visi dan misi tersebut Kementerian Kominfo memiliki peran sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator di bidang digital di Indonesia.
Dalam rangka menjalankan salah satu hal tersebut terkait pengembangan SDM digital Kementerian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital Siber Kreasi serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis empat pilar utama yaitu, kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital. Hingga tahun 2021 lalu program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kota, pada 34 Provinsi di seluruh Indonesia.
Baca Juga: BEM SI Sebut Aksinya Damai dan Aspirasi Tersampaikan dengan Baik
"Peningkatan literasi digital masyarakat adalah pekerjaan besar, oleh karena itu kami tidak bisa bekerja sendiri diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan digital ini," ujarnya.
Hillary Brigitta Lasut dalam paparannya menyampaikan bahwasannya Indonesia membutuhkan gerakan-gerakan anak muda yang mampu mendobrak batasan-batasan birokrasi dan kesenjangan sosial yang menjadi isu yang paling sulit ditangani. Bukan anak-anak muda yang suka saling ghibah dan fokus waktunya mencari kejelekan dan kekurangan orang lain.
Artikel Terkait
Kudu Dicontoh Nih, SMSI Jabar Bareng PWI Kota Bandung Bagikan Ratusan Paket Makanan
Konsistensi Bank BJB Bersama SMSI Bangun Kemitraan
Kapolri Instruksikan Jajarannya Kawal dan Amankan Unjuk Rasa Mahasiswa dengan Humanis
Kawal Aksi Mahasiswa dengan Humanis, Jaringan Aktivis Nusantara Apresiasi Kapolri
Warga Kebalen Apresiasi Koramil 04 Babelan Tetap Buka Gerai Vaksinasi di Malam Hari