Pada 2017, jumlah kematian jemaah haji sebanyak 645 orang (2,92 persen), sedangkan 2018 jumlah kematian jamaah haji sebanyak 386 (1,75 persen) dan pada 2019 jumlah kematian jamaah haji sebanyak 453 (1,96 persen).
Baca Juga: Pemkab Bekasi Siapkan Lahan TPST, Sekda: Pembangunan Didanai Kementerian PUPR
Data tersebut kata Budi, menunjukkan bahwa angka kematian jamaah haji Indonesia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan jamaah haji dari negara lain.
Sebagai perbandingan, India adalah pengirim jamaah haji terbesar kedua setelah Indonesia. Pada 2016 dengan kuota 140 ribu jamaah haji jumlah yang wafat sebanyak 1.19 persen sementara Indonesia 2.02 persen.
Data Pusat Kesehatan Haji tahun 2017-2019 juga menunjukkan lonjakan angka kematian mulai terlihat hari ke-25 dan baru menurun pada hari ke-60 operasional haji. "Masa inilah yang kami sebut dengan critical period," katanya.
Baca Juga: Bakal Capai Peningkatan, Kolektor PBB Kelurahan Kebalen Bilang Begini
Budi mengatakan, FGD ini bertujuan untuk memperoleh saran dan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji sehingga diharapkan menurunkan kasus kematian pada jemaah haji. Peningkatan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji tersebut meliputi upaya di Tanah Air maupun di tanah suci. √
Artikel Terkait
81 Siswa SDN Buni Bakti 04 Babelan Divaksin Sinovac Tahap II
Angkut Sampah yang Dibuang Sembarang, Kepala UPTD Persampahan Wilayah I Bilang Begini
Majelis Dzikir dan Sholawat Al Fattaah Hadirnya di Kab Garut
Distribusikan SPPT ke Kolektor PBB Desa dan Kelurahan, Ini Harapan Camat Babelan
Gelar Zoom Meeting dengan Ketua RW se Kota Bekasi, Ini Kata Plt Wali Kota Bekasi