BMKG Ingatkan Potensi Peningkatan Banjir Rob di Beberapa Wilayah Indonesia

photo author
- Rabu, 8 Desember 2021 | 22:31 WIB
 (SATUARAH.CO/MUFRENI)
(SATUARAH.CO/MUFRENI)

SATUARAH.CO - Masyarakat di kawasan pesisir perlu waspada. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi peningkatan banjir pesisir atau rob di wilayah Indonesia

Apalagi, terpantau saat ini beberapa wilayah Indonesia juga terdampak banjir rob.

Kepala Badan Metrorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, seperti yang sebelumnya sudah diprediksi oleh BMKG, pada bulan-bulan ini terutama Desember dan menjelang Januari-Februari intensitas cuaca ekstrem semakin meningkat.

Baca Juga: Bicara Soal Revolusi Teknologi di Depan Pimpinan Perusahaan Pers, Budiman Sudjatmiko Bilang Begini

"Karena dipengaruhi oleh beberapa hal terutama kondisi cuaca yang saat ini di musim hujan dan juga ada pengaruh La Nina. Kemudian mengakibatkan juga ada pengaruh dari monsun Asia yang mengakibatkan curah hujan ekstrem semakin meningkat,”kata Dwikorita saat konferensi pers secara virtual, Rabu (8/12/21).

Lebih lanjut Dwikorita mengungkapkan, cuaca ekstrem ini diperparah dengan terdeteksinya adanya pola sirkulasi siklonik dan seruakan dingin yang aktif di Laut Cina Selatan yang memberikan dampak signifikan pada peningkatan tinggi gelombang bisa mencapai 4 - 6 meter di wilayah Perairan Natuna.

Kondisi kecepatan angin, sambungnya, signifikan berkisar 25 hingga 30 knot/km itu dikalikan 1,8 sehingga berkisar antara 40-an ya, 40 km per jam hingga berkisar antara 50-an km per jam.

Baca Juga: PBNU Putuskan Muktamar ke-32 NU Tetap Digelar 23-25 Desember

Kondisi tersebut, ujar dia, menyebabkan gelombang tinggi hingga mencapai 4 sampai 6 meter serta kecepatan angin yang signifikan terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina juga memberikan dampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di wilayah utara Indonesia bagian Timur.

"Jadi tinggi gelombang yang mencapai 4 hingga 6 meter terutama di wilayah utara Indonesia 
bagian timur. Misalnya di Utara Papua, baik Utara Papua, maupun Papua Barat,”ungkap Dwikorita.

Hal ini, terjadi selain kondisi cuaca tadi terkait dengan gelombang dan angin, juga bersamaan dengan fase bulan baru dan kondisi Parigi yaitu kondisi di mana posisi bulan itu berada pada jarak terdekat dengan planet Bumi.

Baca Juga: Jadi Ketua Umum PA GMNI, Arief Hidayat Sudah Kantongi Izin dari Dewan Etik

"Sehingga, gravitasi bulan terhadap permukaan air di samudra, di laut menjadi semakin meningkat yang berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian air laut yaitu pasang air laut maksimum yang dapat berpotensi besar mengakibatkan banjir pesisir atau rob," tandasnya. ✓

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X