Sudah pasti bahwa antara pendukung KH. Said Agil Siroj dan Gus Yahya sulit dipertemukan sehingga keberlangsungan dan kebersamaan untuk membangun Nahdlatul Ulama patut dipertanyakan.
Oleh sebab itu, katanya, peserta Muktamar ke-34 yang cinta kepada Nahdlatul Ulama agar melakukan langkah penyelamatan terhadap keberlangsungan Nahdlatul Ulama.
Kerena itu, lanjut dia, perlu dipikirkan jalan tengah dengan mencari figur alternatif yang dapat mengayomi dan merangkul semua potensi Nahdlatul Ulama agar bergandengan tangan dengan lebih mengendepankan kepentingan Nahdlatul Ulama serta kepentingan bangsa dan negara.
Jika peserta Muktamar Ke-34 datang memberikan suara atau dukungan kepada seseorang tanpa peduli tentang kebersamaan dan masa depan Nahdlatul Ulama, maka dipastikan yang terjadi adalah kehancuran.
"Untuk itu saya mengharapkan kesadaran dari hati yang paling dalam dari semua peserta Muktamar Ke-34 dan warga Nahdiyin untuk memikirkan apa yang menjadi hambatan bagi perkembangan dan kemajuan Nahdlatul Ulama ke depan. Terima kasih," imbuh Hamid. ✓
Artikel Terkait
4300 Prajurit Terlibat dalam Latihan Operasi Amfibi TNI AL 2021 di Kepulauan Riau
Gotong Royong Bersihkan Lumpur, Warga Babelan Kota Minta DSDABMBK Kab Bekasi Normalisasi SP DT 8
Bulan Depan WhatsApp Tak Bisa Digunakan, Yuk Cek Smartphone Apa Saja
Palang Pintu, Seni Budaya Betawi yang Harus Dilestarikan Menurut Sanin Perla
Plt Bupati Bekasi Hadiri HUT Pemuda Pancasila ke 62, Ini Katanya