SATUARAH.CO - Masyarakat diminta waspada menjelang akhir tahun ini, pasalnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk waspada terhadap kedatangan La Nina.
Monitoring BMKG terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian Tengah dan Timur, saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina.
Baca juga: Pak Presiden, Udah Enam Bulan Tanggul di Pebayuran Belum Diperbaiki Permanen
"Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah sedang, setidaknya hingga Februari 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers Selasa (19/10).
Baca juga: Perbaiki Tanggul Citarum, BBWS-Pemkab Bekasi Sepakat Minta Anggaran ke Kementerian PUPR
Pada kejadian La Nina tahun 2020, hasil kajian BMKG menunjukkan, curah hujan mengalami peningkatan pada November, Desember, dan Januari terutama di wilayah Sumatra bagian Selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian Selatan, dan Sulawesi bagian Selatan.
"La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20%-70% di atas normalnya," ungkapnya.
Baca juga: Lembaga Penegak Hukum di Subang Teken MoU Nasi Liwet
Dengan ada potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut, Dwikorita mengatakan, perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.
Waspada bencana termasuk badai tropis BMKG mengingatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait agar bersiap segera untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Wabup Cirebon Ajak Generasi Muda Berantas Narkoba, Ini Katanya
"Seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung, bahkan badai tropis," tambahnya.
Pada akhir Desember nanti, BMKG memperkirakan, 96,8% wilayah Indonesia memasuki musim hujan. Bulan ini, BMKG menyebutkan, beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan sedang mengalami periode transisi atau peralihan musim, dari musim kemarau ke musim hujan.
Baca juga: Ketum SMSI Ingatkan Komitmen Presiden kepada Moeldoko, Kapolri dan Erick Thohir, Ini Katanya
Artikel Terkait
Agar Wanita Merem Melek, Zoya Amirin Sarankan Pria Menyentuh Bagian Ini
Wakil Wali Kota Bekasi Tampung Aspirasi Warga Cimuning, Begini Katanya
Bocor di Medsos, Begini Tampilan All New Toyota Avanza Veloz
Bendera Indonesia Tak Berkibar, PBSI Jadi Trending Topik Twitter
150 Penyandang Disabilitas Dapat Alat Bantu dari Pemkab Cirebon