nasional

Buruknya Struktur Bangunan, Penyebab Massifnya Kerusakan Saat Gempa Jember

Minggu, 19 Desember 2021 | 21:42 WIB
(SATUARAH.CO/MUFRENI)

SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan struktur bangunan yang buruk menjadi salah satu penyebab banyaknya rumah dan bangunan yang rusak saat Gempa Jember, Kamis (16/12/21) lalu.

"Dari hasil survei dan evaluasi di lapangan banyak ditemukan struktur bangunan yang tidak memenuhi persyaratan tahan gempa. Mayoritas bangunan tidak menggunakan struktur kolom pada bagian sudutnya," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono saat bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Jember Hendy Siswanto di Pendopo Kabupaten Jember, Sabtu (18/12/21).

Dalam paparannya, Rahmat mengatakan, berdasarkan hasil temuan BMKG di lapangan, dengan kekuatan gempa magnitude 5,1 dengan intensitas IV—V MMI seharusnya tidak menimbulkan kerusakan massif seperti yang terjadi di Jember.

Baca Juga: Minta Jokowi Reshuffle Menteri ESDM, Begini Menurut Sekjen LRJ

Efek yang ditimbulkan, kata Rahmat, biasanya hanya berupa kerusakan ringan, dengan efek benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.

"Massifnya kerusakan yang terjadi diakibatkan kontruksi bangunan tersebut tidak sesuai standar seperti tidak adanya kolom dan bangunan yang sudah cukup tua," ujar Rahmat.

Ini di luar skenario pemodelan BMKG, artinya jika gempa dengan magnitudo lebih besar terjadi maka kerusakan yang ditimbulkan akan jauh lebih besar dan luas karena struktur bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa.

Baca Juga: Personel Polisi Ingatkan Abu Janda Jangan Buat Umat Islam Marah

Seperti diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,1 mengguncang Jember, Jawa Timur pada Kamis (16/12) lalu pukul 06.01.33 WIB, guncangan gempa dilaporkan terasa di Bondowoso, Banyuwangi, hingga Denpasar.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, sedikitnya terdapat 46 unit rumah yang mengalami kerusakan, 34 mengalami kerusakan ringan, 11 mengalami kerusakan sedang, dan 1 mengalami kerusakan berat.

Sementara 5 unit fasilitas umum, berupa 4 sekolah dan 1 gedung terdampak gempabumi tersebut.

Baca Juga: Pelatih Malaysia Akui Sulit Meraba Permainan Timnas Indonesia

Lebih lanjut, Rahmat mengungkapkan, bahwa Kabupaten Jember adalah wilayah rawan gempa dan tsunami. Berdasarkan catatan sejarah, sedikitnya Kabupaten Jember telah diguncang gempa merusak lebih dari enam kali sejak 1896.

Letak Kabupaten Jember sendiri, kata dia, berdekatan dengan sumber gempa potensial, yaitu subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa Timur (zona megathrust).

Halaman:

Tags

Terkini