Ini dinyatakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu pada bedah buku 'Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan' secara virtual di Jakarta, Selasa (26/10/21) lalu. Menurut Bamsoet, nilai kejujuran dan kesederhanaan Hoegeng harus diwariskan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sendiri, memandang Hoegeng sebagai panutan, karena teguh dalam memegang prinsip hidup. Keteladanan pria kelahiran Pekalongan 14 Oktober 1921 ini harus dilanjutkan seluruh insan Polri.
Jenderal Sigit juga menyinggung humor Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tentang tiga polisi jujur di Indonesia.
"Polri sendiri memiliki sosok Jenderal Hoegeng (Kapolri ke-5) yang terkenal dengan kejujuran dan integritasnya dalam bertugas," ujar Listyo melalui akun Instagram resminya @kepalakepolisian_ri, dikutip Senin (8/11/21).
"Munculnya humor tentang 'cuma ada 3 polisi jujur di Indonesia yaitu patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng' seakan telah melegitimasi bahwa sangat sulit mencari polisi jujur & berintegritas di negeri kita," sambungnya.
Listyo pun menjadikan humor satire tersebut sebagai sebuah tantangan untuk dapat mengubah citra Korps Bhayangkara di tengah masyarakat Indonesia.
Di sisi lain, Listyo optimistis dapat mewujudkan hal tersebut melihat masih banyak personel Polri yang bersikap teladan dan menjalankan tugasnya secara benar sebagai pengayom masyarakat.
Dalam unggahannya, Listyo juga menyertakan foto sejumlah orang yang dinilainya sebagai polisi berintegritas. Termasuk, di tengah kolase foto tersebut ada sosok Halimah yang dibubuhi tulisan 'Berharganya Kejujuran dan Integritas'.
"Saya optimis dapat mewujudkan hal tersebut," ucap mantan Kadiv Propam dan Kabareskrim Polri ini.
Adapun sebagai wujud penghormatan dan penghargaan Polri terhadap jasa-jasa Hoegeng, Pusat Sejarah Polri membuat video dokumenter dan memorabilia di Museum Polri. Ini agar nilai-nilai luhur Hoegeng dapat terus dikenang dan dijadikan pembelajaran bagi setiap insan. ✓