nasional

BMKG Ajak Swasta Kolaborasi Penguatan Sistem Mitigasi dan Pengurangan Risiko Bencana Gempabumi dan Tsunami

Minggu, 7 Juli 2024 | 21:00 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

SATUARAH.CO - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak pihak swasta untuk turut berkolaborasi dalam penguatan sistem mitigasi dan pengurangan risiko bencana gempabumi dan tsunami di sela-sela Rakor Peningkatan Upaya Mitigasi dan Peringatan Dini Bahaya Gempabumi dan Tsunami di Kawasan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Jumat (5/7/24).

Menurutnya, upaya mitigasi dan pengurangan risiko bencana merupakan investasi jangka panjang yang juga harus dipersiapkan dunia usaha demi menjaga keberlanjutan usaha mereka.

"Karenanya, dunia usaha dapat menjadi aktor utama penggerak upaya pengurangan risiko bencana," kata Dwikorita Karnawati, Minggu (7/7/24), saat keterangan.

Bencana alam otomatis juga akan berdampak pada sektor swasta. Maka dari itu pihaknya mendorong keterlibatan aktif swasta dalam manajemen risiko bencana lewat penguatan aksi mitigasi untuk membangun ketahanan serta ketangguhan sosial dan ekonomi. 

Lebih lanjut, Dwikorita Karnawati menyebut, sebagai negara dengan kerentanan bencana alam, kolaborasi aksi mitigasi dan pengurangan risiko bencana mutlak dilakukan.

Baca Juga: BMKG Terus Gencarkan OMC di Beberapa Wilayah Indonesia

Pemerintah dan masyarakat, kata dia, tentunya akan kesulitan jika harus bekerja sendiri, mengingat dibutuhkan sumber daya yang besar untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang kompleks.

Dicontohkan Dwikorita, saat Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (AM IMF-WBG) di Bali tahun 2018 lalu. Menurutnya, agenda tersebut hampir saja dibatalkan karena adanya erupsi Gunung Agung.

"Namun akhirnya tetap terlaksana dan berhasil terselenggara dengan baik setelah Pemerintah Indonesia mampu meyakinkan negara peserta bahwa Indonesia memiliki kesiapan sistem peringatan dini bencana dan aksi mitigasi bencana yang baik dan handal," ungkap Dwikorita Karnawati.

Kemudian di mana peran swasta? Dwikorita Karnawati memaparkan bahwa hotel-hotel tempat menginap kepala negara, delegasi, dan tamu telah tersertifikasi kesiap-siagaan bencana oleh BPBD dan BMKG.

Indikatornya, kelengkapan infrastruktur, pemahaman bencana, sistem peringatan dini, kemampuan merespons bencana, mitigasi bencana, dan keamanan.

Baca Juga: Butuh Perhatian Pemerintah RI, Warga Apau Kayan Kaltara Beli Kebutuhan Pokok dan BBM di Malaysia

"Singkatnya, mereka sudah sangat siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Hal ini perlu juga dicontoh oleh penyelenggara dan pelaku wisata, khususnya di daerah rawan bencana alam," tandasnya.

Sementara itu, Dwikorita menyampaikan bahwa YIA adalah satu-satunya bandara di dunia yang telah disiapkan dan di-design untuk mampu bertahan terhadap guncangan gempa megathrust dengan Magnitudo 8,7, dan aman terhadap tsunami yang dipicu oleh gempa megathrust.

Halaman:

Tags

Terkini