SATUARAH.CO - Koalisi Rakyat untuk Pemilu Damai (KRDP) menggelar dialog publik bertajuk Pemilu 2024, Tantangan dan Stabilitas Politik di Horizon Ultimate Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/24).
Hadir sejumlah narasumber yakni Akademisi UPN Veteran Jakarta, Danis Tri Saputra, Peneliti Indo Barometer Muhammad Qodari, dan Pembawa acara senior sekaligus politisi Helmi Yahya.
Ketua Umum KRDP, Claudion Kaniga Sare mengatakan, dialog publik ini diadakan untuk membahas tantangan dan hambatan yang muncul dalam pemilu 2024.
Ia menyampaikan, situasi politik global yang akhir-akhir ini lagi memanas yang dampaknya dapat mempengaruhi situasi ekonomi politik dalam negeri.
Baca Juga: Budisatrio Tegaskan Kesejahteraan Petani dan Nelayan adalah Tanggungjawab Pemerintah
"Oleh karena itu, konsolidasi kekuatan dan persatuan nasional seluruh elemen dan komponen bangsa harus diutamakan untuk mengantisipasi hadirnya ancaman dari luar," kata Dion.
“Situasi Geopolitik kawasan lagi memanas, belum selesai konflik antara Rusia-Ukraina, kemudian Israel dan Palestina yang turut melibatkan kekuatan global terutama AS dan sekutunya. Juga situasi memanasnya antara Tiongkok dan Taiwan. Hal-hal ini jika tidak diantisipasi maka akan berdampak pada stabilitas dalam negeri. Apalagi kita sedang menghadapi momentum politik 2024 yang kemungkinan menyebabkan polarisasi politik seperti yang terjadi pada pemilu 2024," ujarnya.
Lebih lanjut, Dion mengatakan, pemilu 2024 harus menjadi momentum untuk menguatkan soliditas dan persatuan nasional.
Menurutnya, pemilu harus diarahkan pada politik yang berkualitas yang jauh dari sentimen sehinggga demokrasi dapat berjalan dengan baik, lancar, adil, jujur dan damai.
”Kami mengharapkan dan mendorong agar pemilu dapat berjalan secara transparan, adil, jujur dan damai. Komitmen ini harus menjadi tanggung jawab bersama baik dari elit politik, penyelenggaara maupun masyarakat. Perbedaan pilihan politik tidak boleh menjadikan kita sebagai bangsa menjadi renggang apalagi sampai berkonflik, kita tidak boleh menggadaikan masa depan bangsa ini demi kepentingan politik sesaat," tandas Dion.
Baca Juga: Terkait Pembangunan Transportasi Umum, Pemda Diimbau Cari Sumber Pembiayaan Lain
Sementara itu, Peneliti Indo Barometer Muhammad Qodari, mengatakan bahwa tantangan pemilu 2024 yang dapat menyebabkan polarisasi dan potensi perpecahan adalah penyebaran hoax yang begitu massif.
Oleh karena itu, dia menyampaikan dalam menghadapi pemilu harus dilandasi dengan pikiran jernih dan kepala dingin.
“Strategi berbahaya yang bisa menimbulkan ketegangan di masyarakat adalah hoax. Yang kita khawatirkan adalah dengan hadirnya media sosial produksi hoax juga sangat massif. Jangan sampai perpecahan di media maya terjadi juga di dunia nyata. Karena itu, kita tidak boleh mudah terpengaruh oleh hoax apalagi menyebarkannya," imbuh Qodari.