SATUARAH.CO - Sekjend Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) Ridwan Hanafi meminta Pemerintah Pusat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan proyek Blok Masela, sebab proyek tersebut sebagai bagian dari program strategis nasional (PSN), yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Maka sangat penting perusahaan negara seperti Pertamina dan PLN diberi penugasan untuk mengisi kekosongan setelah Shell Upstream Overseas Service Limited mengundurkan diri dari konsorsium.
Target produksi jangan sampai terganggu hanya karena mundurnya Shell?.
Baca Juga: Wujudkan Kedaulatan Energi, Sekjen LRJ: Pemerintah Segera Ambil Sikap Soal Blok Marsella
"Oleh karena itu kami berharap Bapak Presiden Jokowi dapat segera mengambil sikap dan memutuskan memberikan penugasan kepada Pertamina dan PLN dalam pengembangan proyek Blok Masella, untuk mewujudkan cita-cita dan amanat konstitusi UUD 1945 pasal 33 yaitu Kedaulatan energy nasional," kata Ridwan Hanafi, Sabtu (25/3), saat keterangan.
Apalagi, kata Ridwan Hanafi, Project Blok Marsela yang digadang-gadang menjadi Giant Gas Field setelah Arun dan Bontang Field dengan target berproduksi di tahun 2027.
"Untuk diketahui, perkembangan (divestasi) Blok Masela sampai saat ini cukup bagus dan kami antusias untuk melihat perkembangannya dan (diharapkan) bisa diselesaikan tahun ini,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam acara Energy Corner di CNBC TV, Senin (27/2) yang lalu.
Blok Masela saat ini hak partisipasinya dipegang oleh Inpex dan Shell. Namun Shell kemudian menyatakan keinginan untuk melepas hak partisipasinya di Lapangan Abadi, sehingga harus dicari penggantinya.
Baca Juga: Tahun 2022, PT PTP Catat Layanan Kargo Non Petikemas Sekitar 48 Juta Ton
Sebelum menarik diri dari Blok Masella, Shell menguasai 35 persen saham participating interest (PI), sisanya dikuasai Inpex sebesar 65 persen..
Sejumlah perusahaan migas menyatakan berminat menggantikan Shell di blok tersebut, antara lain PT Pertamina. Menurut Dirjen Migas, perusahaan pelat merah tersebut serius berkeinginan menjadi mitra Inpex.
"Pertamina serius dalam menawarkan diri mereka jadi partner Inpex. Memang sekarang masih proses b to b, sekarang masuk tahap binding offer," ujarnya.
Lantaran prosesnya masih berjalan, lanjut dia, belum dapat dikatakan kalau Pertamina fix atau tidak menjadi mitra Inpex.
Sementara itu, SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero) Daniel S. Purba, memandang rencana perseroan untuk mengakuisisi Blok Masela lantaran aset di blok tersebut cukup strategis untuk memenuhi gas domestik.