Zarman Syah: Data dan Empati, Dua Kunci Komunikasi Krisis di Era Digital

photo author
- Minggu, 2 November 2025 | 16:55 WIB
Zarman Syah (kanan), dari Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) PWI Pusat. (Dok: PWI Pusat)
Zarman Syah (kanan), dari Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI) PWI Pusat. (Dok: PWI Pusat)

Refleksi dari Lapas Cipinang

Zarman Syah juga berpendapat, pengalaman berbicara di hadapan ratusan pejabat pemasyarakatan meninggalkan kesan mendalam.

Ia melihat perubahan paradigma bahwa lembaga pemerintah kini lebih terbuka terhadap masukan dari media dan akademisi.

Baca Juga: Wujud Dukungan untuk Driver Online, Kapolres Metro Jakpus Resmikan Ojol Mart ke 6

"Kini pemerintah tak lagi menutup diri. Mereka belajar dari jurnalis dan kampus tentang bagaimana membangun kepercayaan publik lewat komunikasi yang terbuka,” katanya, usai acara.

Menurutnya, pedoman Pasopati menjadi “angin segar” dalam reformasi komunikasi publik, karena memberi ruang bagi keterlibatan multiunsur dalam satu visi bersama, demi menjaga reputasi lembaga dengan data, empati, dan keterbukaan.

Humanis

Kegiatan yang berlangsung satu hari itu menjadi momentum penting bagi jajaran Kemenimpas dan seluruh UPT Pemasyarakatan di Indonesia dalam memperkuat sinergi lintas lembaga.

Kemenimipas berharap pedoman Pasopati menjadi pondasi baru bagi komunikasi publik pemerintah yang humanis, profesional, dan terpercaya.

"Krisis adalah ujian reputasi, dan reputasi hanya bisa dijaga dengan komunikasi yang jujur,” tutup Zarman Syah. √

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Sumber: Rilis PWI

Tags

Rekomendasi

Terkini

X