BMKG Partipasi Aktif dalam Latihan Simulasi Tsunami Skala Internasional IOWAVE25

photo author
- Jumat, 26 September 2025 | 21:08 WIB

SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berpartisipasi aktif dalam latihan simulasi tsunami skala internasional, Indian Ocean Wave Exercise (IOWAVE25), yang melibatkan 28 negara di kawasan Samudra Hindia.


Latihan tahunan ini bertujuan menguji dan memastikan sistem peringatan dini tsunami (Tsunami Early Warning System) dan kesiapsiagaan respons di wilayah rawan bencana berjalan efektif, Kamis (25/9/25).

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan, latihan kali ini berfokus pada pengujian rantai peringatan dini tsunami secara “end-to-end” atau dari hulu ke hilir.

Alurnya, mulai dari BMKG selaku National Tsunami Warning Center (NTWC), diteruskan ke BPBD, hingga akhirnya sampai ke masyarakat di wilayah pesisir.

Baca Juga: Nah Loh!! Pemkab Bekasi Terbitkan SE ASN Wajib Ikut Pengajian Rutin dan Sholat Berjamaah, Bisa Ga Ya?

Dengan demikian, peringatan dini tsunami bukan hanya dikeluarkan, tetapi juga diterima, dipahami, dan ditindaklanjuti oleh masyarakat terdampak.

"Pada IOWAVE25 hari ini, kita menguji skenario paling kritis: gempa dahsyat magnitudo (M) 9,0 di zona Megathrust Selat Sunda,” ujar Daryono.

“Kami ingin memastikan peringatan dini tsunami bukan hanya dikeluarkan oleh BMKG selaku National Tsunami Warning Center (NTWC), tetapi juga diterima, dipahami, dan ditindaklanjuti oleh masyarakat di wilayah pesisir terdampak,” kata Daryono, Jumat (26/9/25).

Baca Juga: Brimob PMJ Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Penonton Konser Air Supply & KLakustik Live di Tennis Indoor Senayan

Latihan IOWAVE25 melibatkan kolaborasi intensif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk 82 BPBD dari Provinsi dan Kabupaten di Selatan Jawa, Bali, NTB, dan NTT, BASARNAS, Infrastruktur Kritis, media massa hingga 13 kelompok masyarakat/desa di area pesisir.

Yang membedakan latihan tahun ini, sistem peringatan dini diuji dari Fungsi Back Up System/Redundansi Peringatan Dini Tsunami di BMKG Wilayah 3 Bali, bukan dari pusat di Jakarta.

"Hal ini dilakukan untuk menguji keandalan sistem cadangan BMKG dan memastikan tidak ada titik lemah dalam operasional InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). Kegiatan ini mencakup Table Top Exercise untuk menguji SOP, gladi Komunikasi, hingga Simulasi Evakuasi Mandiri yang penting bagi masyarakat. Partisipasi Indonesia dalam IOWAVE25 adalah wujud nyata komitmen terhadap inisiatif global “Early Warning for All”," ujarnya.

Baca Juga: Luncurkan Gerai Rakyat Mart, Polda Metro Jaya Gelar Program Rutin Jumat Peduli

BMKG menekankan bahwa peringatan dini tsunami harus diwujudkan bukan hanya sebagai Early Warning, melainkan juga sebagai Early Action atau Respons Cepat. Untuk itu, Latihan IOWAVE 2025 juga mendorong masyarakat di daerah rawan tsunami untuk melaksanakan Latihan Evakuasi Mandiri, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Tsunami Ready Community.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X