SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menandatangani Implementation Agreement bersama Institute of Geoscience Timor-Leste (IGTL) sebagai bentuk penguatan kerja sama bilateral di bidang geofisika.
Penandatanganan ini menjadi tonggak awal kolaborasi teknis antara dua negara yang berada di kawasan ring of fire dan rentan terhadap bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami, Selasa (15/7/25).
Kerja sama strategis ini mencakup tiga fokus utama, pertukaran keahlian antar institusi, pengembangan sistem diseminasi informasi gempa di Timor-Leste, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan layanan konsultasi teknis.
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Dr. Nelly Florida Riama, menyampaikan bahwa perjanjian ini mencakup tiga pilar utama, yaitu pertukaran kunjungan ahli, pembangunan sistem informasi gempa yang andal, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan konsultasi teknis.
“Ini bukan hanya kerja sama teknis. Ini adalah bentuk solidaritas antarbangsa yang berbagi risiko geologi yang sama. BMKG siap mendampingi IGTL membangun sistem pemantauan dan diseminasi informasi gempa yang cepat, akurat, dan dapat diakses oleh publik,” kata Nelly, dalam keterangannya, Rabu (16/7/25).
Kerja sama ini akan diwujudkan melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan teknis, seminar bersama, demonstrasi lapangan, pengembangan sistem data real-time, serta penguatan strategi komunikasi risiko bencana.
Baca Juga: Prabowo Usai Berhasil Turunkan Tarif AS ke 19%: Era Baru Perdagangan RI-AS
Kolaborasi ini juga membuka kemungkinan untuk pertukaran pendidikan dan riset melalui Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG).
Sementara itu, Plt Sekretaris Utama BMKG, Guswanto menekankan bahwa kerja sama ini sejalan dengan inisiatif global Early Warning for All dari PBB, yang mendorong setiap negara membangun sistem peringatan dini yang inklusif dan berkeadilan.
"Indonesia dan Timor-Leste memiliki sejarah dan kedekatan geologis. Kami berdiri sejajar, saling belajar, dan saling menguatkan. Implementation Agreement ini harus melahirkan aksi nyata, bukan sekadar dokumen seremoni,” tegas Guswanto.
Baca Juga: Sukses Turunkan Tarif Hingga 19%, Ahmad Khoirul Umam: Kapasitas Diplomasi Ekonomi Era Prabowo Teruji
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari IGTL juga menyampaikan apresiasi atas komitmen BMKG.
Vice President IGTL, Victor Aleluia de Sousa Vicente, menekankan bahwa kolaborasi ini sangat berarti bagi penguatan ketahanan Geoscience di Timor-Leste.