Perhutanan Sosial Dukung Ketahanan Pangan, Air, dan Energi Nasional

photo author
- Jumat, 13 Juni 2025 | 12:34 WIB

SATUARAH.CO - Dalam rangka memperkuat peran Perhutanan Sosial (PS) dalam mendukung ketahanan pangan, air, dan energi sebagai bagian dari target pembangunan nasional, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah secara daring beberapa waktu lalu.


Rakor dipimpin oleh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I (SUPD I) Edison Siagian serta dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kehutanan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), serta perwakilan Bappeda, Dinas Kehutanan, dan KPH se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Edison menekankan pentingnya Perhutanan Sosial sebagai strategi dalam mendukung ketahanan pangan, air, dan energi nasional.

“Perhutanan Sosial bukan hanya membuka akses legal kepada masyarakat dalam mengelola hutan, tetapi juga menjaga fungsi ekologis, meningkatkan produksi pangan melalui agroforestri, serta menyediakan sumber energi terbarukan berbasis masyarakat,” jelasnya, dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (13/6/25).

Baca Juga: Gubernur Jabar: Ekonomi Tradisi Jadi Penunjang Pengendalian Inflasi di Jabar

Berdasarkan data GoKUPS Kementerian Kehutanan, hingga April 2025, program Perhutanan Sosial telah menjangkau 8,3 juta hektare atau 65% dari target nasional seluas 12,7 juta hektare, melibatkan lebih dari satu juta kepala keluarga.

Nilai transaksi ekonominya telah mencapai lebih dari Rp38 miliar.

Perhutanan sosial dalam konteks pembangunan daerah perlu menjadi perhatian khusus pemerintah daerah sebagai salah satu program yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan daerah, mengurangi tingkat kemiskinan ekstrim bagi masyarakat sekitar kawasan hutan dan sebagai kontributor dalam mengukur indeks ekonomi hijau daerah.

Perhutanan Sosial diharapkan mampu mengembangkan komoditas pangan sesuai dengan kebutuhan pangan nasional melalui agroforestri atau wanatani terutama dalam mendukung program unggulan pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam rapat tersebut, Kementerian Kehutanan memaparkan sejumlah strategi pengembangan Perhutanan Sosial untuk mendukung ketahanan pangan dan energi, yakni dengan pengembangan Argoforestry pangan di areal Perhutanan Sosial (PS), dengan komoditas pangan yang akan dikembangkan antara lain padi, jagung, kedelai, kakao, kopi, rumput gajah.

Baca Juga: Lurah Bahagia Datangi Langsung Pemindahan 10 Tiang Listrik dan Jaringan di Jalan Al Makmur

Strategi kedua melalui pemanfaatan masa air dan energi pada areal PS. Potensi pemanfaatan masa air dan energi air (pembangkit listrik tenaga minihidro) pada areal PS yang telah teridentifikasi berada di 21 provinsi pada 65 KPS/KUPS seluas 84.221,39 Ha.

Dengan asumsi 1 KPS/KUPS menghasilkan 2-5 MW maka potensi daya listrik yang dihasilkan oleh 65 KPS/KUPS adalah sebesar130–325MW.

Strategi selanjutnya melalui pengembangan Argoforestry tanaman energi di areal PS. Dengan memadukan jenis tanaman untuk kebutuhan energi dengan tanaman produktif (MPTS) dan tanaman musiman sebagai komoditas pangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X