SATUARAH.CO - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengumumkan langkah besar yaitu pada Juli 2025, pemerintah akan membuka 35 sekolah berasrama berkualitas dan terbuka untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Langkah ini merupakan bagian awal dari program 100 sekolah berasrama yang dirancang khusus untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi di Indonesia.
Prabowo berbicara pada acara Halalbihalal Purnawirawan TNI Angkatan Darat di Jakarta, Selasa (6/5) tentang cita-citanya untuk memberikan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak dari latar belakang ekonomi paling rentan.
Ia menekankan, program ini bukan untuk anak-anak yang paling pintar saja, melainkan untuk mereka yang paling membutuhkan.
Baca Juga: Momen Prabowo Kompak Nyanyi “Hymne Taruna” di Acara Halal Bihalal bersama Purnawirawan TNI-Polri
"Biasanya sekolah berasrama itu untuk yang terpintar. Saya akan bangun sekolah berasrama untuk keluarga yang paling tidak mampu," ujar Prabowo dengan tegas.
"Karena saya bertekad untuk memutus rantai kemiskinan. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak boleh begitu juga," ujarnya.
Presiden lalu menampilkan profil seorang anak bernama Naila, calon peserta di sekolah itu, yang menurutnya mewakili jutaan anak Indonesia lain yang hidup dalam keterbatasan.
Dengan rumah seadanya dan penghasilan orang tua di bawah Rp1 juta per bulan, Naila tetap tersenyum ceria di tengah kekurangan. Itulah yang menggetarkan hati Prabowo.
"Sisa hidup saya adalah untuk mengubah nasib anak-anak seperti Naila," ucap Prabowo.
Baca Juga: Dinas Ketapang Gelar Gerakan Pangan Murah di Kelurahan Cikiwul
“Kalau ada yang tanya, ‘apa mungkin?’ Ya, kita buktikan. Dengan sekeras-kerasnya. Hanya dengan keberanian, tekad, dan keyakinan,” tandasnya.
Prabowo mengatakan seleksi peserta didik akan dilakukan dengan ketat dan adil. Ia telah meminta Kementerian Sosial, Kementerian PAN-RB, dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk membantu memastikan hanya anak-anak dari keluarga tidak mampu yang masuk dalam program ini.
Verifikasi dilakukan langsung melalui kondisi tempat tinggal dan data kependudukan.