Kepala BMKG: Perlu Kolaborasi dan Kerjasama Berbagai Pihak Jaga Keamanan dari Bahaya Bencana Alam

photo author
- Minggu, 11 Agustus 2024 | 07:41 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

SATUARAH.CO - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, perlunya kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak untuk menjaga keamanan masyarakat dari bahaya bencana alam seperti tsunami dan gempabumi.


Kolaborasi ini menjadi penting karena sejarah membuktikan, bencana alam menjadi ancaman nyata keselamatan masyarakat dunia, Selasa (6/8/24), saat acara keynote speech Program 8th ABU Media Summit on Climate Action and Disaster Prevention di Ballroom The Sakala Resort Hotel Bali.

"Kami, Indonesia, Australia, dan India (berkolaborasi) untuk melindungi 25 negara di sepanjang Samudera Hindia, maka perlunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sistematis dalam mentransformasikan bahaya risiko menjadi sebuah ketahanan. Namun, meskipun pengamatan secara sistematis dilakukan selama 24 jam tanpa henti dengan teknologi canggih, masyarakat masih belum sepenuhnya aman," kata Dwikorita.

Dwikorita Karnawati mengungkapkan, diperlukan sosialisasi untuk menyederhanakan bahasa teknologi menjadi bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Baca Juga: Kirab Budaya Kelurahan Bahagia, Tampilkan Busana Daur Ulang Sampah

Misalnya, kata Kepala BMKG, peringatan dini tsunami dan gempabumi harus menggunakan bahasa sederhana agar masyarakat cepat mengerti dan lebih peduli demi keselamatan bersama.

Perlu diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki banyak ancaman bencana alam.

"Contohnya adalah gempabumi, tsunami, perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan letusan gunung berapi menjadi bencana multi hazard yang harus ditangani dengan serius, jika tidak ingin banyak masyarakat yang terdampak," ujarnya.

Untuk menghadapi persoalan tersebut, BMKG bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi persoalan tidak hanya soal ilmu pengetahun namun juga pendidikan dan pemberdayaan untuk memiliki ketahanan di mana tidak ada korban dan keberlanjutan.

Baca Juga: Sambut HUT IPPAT ke 37, Pengda Kab Bekasi Berikan Bantuan Sembako di Aula Kelurahan Bahagia

"Setelah kita menggunakan teknologi canggih dengan pemodelan observasi berdasarkan data dan informasi sayangnya ada sebagian masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap informasi tersebut. Jika mereka memiliki akses tersebut, mereka mungkin tidak memahami produk teknologi tinggi karena ada kesenjangan antara teknologi canggih dancara yang sederhana dan biasa. Di sisi lain, BMKG terus berupaya untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.

Salah satunya adalah melalui program Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG), di mana program ini memungkinkan BMKG dan masyarakat saling bertukar pengetahuan tentang mitigasi bencana alam dari sisi teknologi dan kearifan lokal.

Nantinya, peserta yang telah ikut dapat menjadi perpanjangan tangan BMKG untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di lingkungan terdekat agar seluruhnya dapat memahami peringatan dini untuk membantu sesama dalam menghadapi bencana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X