SATUARAH.CO - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya menggelar Dialog Publik dan Diskusi Media bertema “Transparansi Pengelolaan CSR di Kota Bekasi: Sinergi Pemerintah, Perusahaan, dan Masyarakat”, di Aula PWI Bekasi Raya,
Kamis (9/10/25),
Namun, kegiatan tersebut berlangsung tanpa kehadiran langsung Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto Tjahyono, yang sebelumnya dijadwalkan menjadi salah satu narasumber utama.
Menurut panitia, Wali Kota Bekasi mendadak berhalangan hadir karena panggilan dari Gubernur Jawa Barat yang tidak dapat diwakilkan.
Akhirnya, sebagai pengganti, Kepala Bappelitbangda Kota Bekasi, Dr. Dicky Irawan, S.T., M.T., hadir mewakili Wali Kota Bekasi.
Baca Juga: Mantap!! Kapolda Metro Jaya: Pedagang Kopi Keliling Punya Peran Penting Jaga Jakarta
Sementara Saut Hutajulu, Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah, mewakili Sekda Junaedi.
Dialog yang cukup seru itu, dihadiri Ketua DPRD Kota Bekasi, Dr. Sardi Efendi, S.Pd., M.M., yang menyampaikan pandangan penting terkait perlunya regulasi dan pengawasan bersama atas pengelolaan CSR di tingkat daerah.
Ketua PWI: Etika Komunikasi Publik Perlu Ditegakkan
Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin menyayangkan ketidakhadiran langsung Wali Kota Bekasi, terutama dalam forum yang membahas isu strategis terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana CSR.
“Kami memahami agenda Gubernur, tetapi secara etika komunikasi publik, semestinya Wali Kota Bekasi bisa meluangkan waktu untuk menyapa atau menyampaikan pandangan langsung, bahkan secara daring. Publik menunggu penjelasan dari pemimpin daerah, bukan sekadar perwakilan birokrat,” ujar Ade, Jumat (10/9/25).
Ade Muksin menegaskan bahwa forum yang diinisiasi PWI Bekasi Raya bukan ruang kritik, tetapi sarana dialog konstruktif untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
“Ini soal kepercayaan publik terhadap tata kelola CSR. Transparansi dan partisipasi publik adalah kunci. Wali Kota seharusnya melihat ini sebagai momentum membangun komitmen bersama,” tambahnya.
PWI Bekasi Raya Dorong Keterbukaan dan Tata Kelola CSR yang Akuntabel