Polisi Gagal Lindungi Masyarakat, Preman Lebih Sigap? Begini Menurut Samuel F Silaen

photo author
- Minggu, 29 September 2024 | 16:34 WIB
Pengamat Politik Samuel F Silaen
Pengamat Politik Samuel F Silaen

SATUARAH.CO - Pengamat politik Samuel F Silaen menilai, kinerja kepolisian dalam menangani premanisme sangat mengecewakan. Bahkan, Ia mempertanyakan besarnya anggaran dari APBN yang digelontorkan untuk kepolisian, namun fungsi dasar mereka justru tidak berjalan dengan baik.


Menurut Samuel F Silaen, untuk urusan pribadi dan kelompoknya begitu sigap dalam bentuk pengepungan dan seterusnya, apakah tugas dan fungsi polisi sudah berubah jadi backingnya pihak tertentu. Kalau tugas pokok dan fungsinya gagal, untuk apa mereka digaji dengan anggaran besar?

"Kejadian ini jelas memperlihatkan lemahnya daya tangkal polisi terhadap aksi premanisme. Apakah tugas polisi sekarang sudah berubah menjadi pelindung pertambangan dan dunia malam?" ungkap Samuel F Silaen, pengamat politik, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (29/9/24).

Silaen juga menyoroti kasus di Hotel Grand Kemang yang baru-baru ini terjadi. Menurutnya, tindakan premanisme yang terlihat vulgar tersebut sangat memalukan bagi Indonesia di mata dunia internasional.

Baca Juga: Universitas Paramadina dan LP3ES Gelar Diskusi 'Demokrasi Internal dan Oligarki Partai'

“Hari ini, masih ada aksi premanisme membubarkan acara di hotel, yang merupakan tempat yang seharusnya dilindungi undang-undang," ujarnya.

Ia menegaskan, bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan hukum dan konstitusi yang menjadi fondasi demokrasi Indonesia.

Silaen juga menyarankan polisi untuk mengambil tindakan tegas atau jika tidak, lebih baik digantikan oleh preman yang bergerak lebih cepat.

Baca Juga: Jaksa Agung Terima 'Penghargaan Kreatif Untuk Keterlibatan dan Kolaborasi Komunitas' dalam IDeafest 2024

"Kalau polisi kalah dari preman, buat apa digaji? Lebih baik mereka jadi preman sekalian, dapat angpao dan bergerak lebih cepat," sindir Silaen.

Terkait kasus pembubaran diskusi publik di Hotel Grand Kemang, Silaen menyebutnya sebagai tindakan premanisme yang memalukan di mata dunia internasional.

"Hotel adalah wilayah yang dilindungi undang-undang, tetapi malah jadi tempat aksi premanisme. Ini bisa membuat wisatawan asing takut berkunjung ke Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Pimpin Pengamanan Kunjungan Kerja Presiden dan Wakil Presiden

Terlepas itu bagian dari orderan oknum yang tidak senang manusia Indonesia dicerahkan otak dan hatinya dari tindakan kezaliman penguasa yang ugal-ugalan dan cenderung barbar dan hal ini bukanlah dijadikan pembenaran dalam negara hukum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sekcam Babelan Buka Forum Destana

Kamis, 11 Desember 2025 | 19:53 WIB
X