Dirawat di RSUD Cibitung, Rafka Bocah Obesitas dapat Perhatian Khusus Plt Bupati Bekasi

SATUARAH.CO - Rafka Adi Putra (11), warga Kampung Belendung RT 021/07, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan penderita Obesitas yang dirawat di RSUD Cibitung mendapat empati dari Plt Bupati Bekasi H Akhmad Marjuki.

Rafka Adi Putra yang memiliki berat badan 126 kg itu, sebelumnya mengalami gizi buruk di usia tiga tahun sejak di SD. Karena tidak terkontrol, Rafka mengalami bobot berat badan yang tidak wajar dengan usianya.

Baca Juga: Gagal Kendalikan Harga Minyak Goreng, Amin Ak: Pemerintah Lemah Dihadapan Kartel Pangan

Rafka Adi Putra sejak umur 8 tahun sudah mulai kenaikan berat badannya, Sekarang kembali dibawa Ke RSUD Cibitung dan mendapatkan perawatan khusus saat ini.

Sementara itu, Plt Bupati Bekasi H Akmad Marjuki memerintahkan langsung pihak RSUD Cibitung untuk memaksimalkan dan memperhatikan perawatan secara khusus pada Rafka.

Baca Juga: Rafka Bocah Seberat 126 Kg Akhirnya Dibawa ke RSUD Cibitung, Ini Kata Kades Kedung Pengawas

"Agar penanganannya mendapatkan perhatian khusus, sampai normal," imbuh Plt Bupati Bekasi H Akhmad Marjuki, Kamis (17/3/22).

Pihak RSUD Cibitung dr. Ida menjelaskan, saat ini pasien Rafka sudah mendapatkan perawatan secara khusus dan sudah berada di ruang perawatan.

Baca Juga: Minyak Goreng Mahal, Politisi PDIP: Mendag Lutfi Permalukan Presiden Jokowi

"Karena memang pasien selalu ingin makan dan kami sudah memberikan obat secara medis dan terus dalam penanganan maksimal dan khusus," terang dr. Ida.

Menurutnya, Plt Bupati Bekasi pun sudah memerintahkan pihak Rumah Sakit dalam penanganan maksimal pada pasien Rafka," tambahnya.

"Plt Bupati Bekasi H Akhmad Marjuki sangat respon dan respek serta empati dalam membangun kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, seperti halnya yang terjadi pada Rafka anak berumur 11 tahun penderita obesitas asal Babelan," ungkap dr. Ida

dr. Lila selaku Wakil Direktur RSUD Cibitung menambahkan, pasien Rafka sudah berobat ke RSUD Kabupaten Bekasi seminggu sebelumnya, dan sudah diberi obat.

"Karena pasien obesitas dengan kelainan hormon harus ditangani oleh dokter Sub Spesialis Hormon Anak, dan di kami belum ada dokter tersebut, sehingga kami merujuk ke RSCM untuk penanganan selanjutnya," ujarnya.