Tanda dan gejala dari penyakit rematik sangat beragam dari tingkat keparahannya dan dapat datang dan pergi. Seiring berjalannya waktu, rheumatoid arthritis ini menyebabkan deformitas dan pergeseran poses sendi.
Diagnosis Rematik
Secara umum, tidak ada tes tunggal yang dapat mendiagnosis penyakit rematik. Dokter mungkin akan mendiskusikan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda pembengkakan, kekakuan, atau kemerahan yang terlihat pada persendian.
Jika dokter mencurigai kamu memiliki beberapa jenis penyakit rematik, ia akan melakukan satu atau lebih tes laboratorium untuk membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala.
Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:
- Tes Darah. Untuk membantu mendeteksi penanda peradangan, antibodi yang terkait dengan penyakit tertentu, dan fungsi organ yang abnormal.
- Tes Pencitraan. Seperti sinar-X, pemindaian tomografi komputer (CT scan), pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI), atau ultrasound pada sendi dan tulang. Ini dapat membantu mendeteksi peradangan dan penumpukan cairan dan perubahan tulang atau sendi.
- Baca Juga: Polres Metro Bekasi Kabupaten Gelar Apel Siaga 'Kring Serse' di Cabang Bungin
Pengobatan Rematik
Pengobatan untuk penyakit rematik biasanya berfokuus untuk menurunkan dan menghilangkan peradangan yang terjadi. Meski begitu, penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total.
Obat-obatan yang dapat diberikan kepada pengidap rematik, antara lain:
- Obat anti radang golongan nonsteroid.
- Obat anti radang golongan steroid.
- Vitamin dan suplemen lainnya.
Selain obat-obatan, perawatan lain mungkin diresepkan untuk penyakit rematik, termasuk:
- Latihan khusus.
- Terapi fisik.
- Terapi panas dan dingin.
- Belat dan alat bantu lainnya.
- Operasi.
Komplikasi Rematik
Memiliki penyakit atau kondisi rematik sering menempatkan seseorang pada risiko untuk mengembangkan kondisi kesehatan lainnya. Peradangan kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk:
- Diabetes.
- Depresi.
- Penyakit jantung.
- Tekanan darah tinggi.
- Kolesterol tinggi.
- Penyakit ginjal.
- Masalah memori.
- Osteopenia.
- Osteoporosis.
Pencegahan Rematik
Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah penyakit rematik tertentu, termasuk ankylosing spondylitis, fibromyalgia, asam urat, radang sendi menular, penyakit Lyme, lupus, radang sendi psoriatik, dan radang sendi rematik.
Baca Juga: Bareng BPK RI, Kemenkumham Jateng Gelar Exit Meeting Atas Laporan Keuangan Tahun 2022
Namun, dalam beberapa kasus, menghindari atau mengurangi pemicu tertentu dapat membantu mencegah flare. Untuk lupus, penting untuk menghindari pemicu umum, seperti stres, infeksi, obat-obatan tertentu, atau sinar matahari.