Oleh: Imam Setiadi *)
MERACIK Teh menjadi sebuah minuman hangat dan menyegarkan sudah menjadi tradisi turun-temurun masyarakat dunia sejak ratusan tahun yang silam hingga hari ini.
Di kawasan Benua Asia, Teh mulai tumbuh dan berkembang dari kedai ke kedai pada jaman Dinasti Tang Tiongkok (618 - 907), sampai menjadi upacara minum Teh yang dikembangkan dalam kuil-kuil masyarakat Buddhisme Zen Jepang.
Baca Juga: Peringatan Hari Anak Nasional, Presiden Berharap Jangan Sampai Terjadi Lagi Perundungan
Di tanah air kita, jauh sebelum menjadi Indonesia Raya, tanaman Teh pertama kali dikenalkan pada era kolonial Belanda (VOC) tepatnya di Pulau Jawa tahun 1684.
Konon biji Teh dibawa dari Jepang yang pada awalnya hanya dijadikan tanaman hias di sudut-sudut kota Batavia (kini Jakarta). Barulah pada tahun 1826 penelitian berbagai varietas Teh berhasil dikembangkan di Kebun Raya Bogor.
Bagi masyarakat Jepang dan China, tradisi meracik dan meminum Teh dilakukan seperti halnya ritual ibadah, tenang, khusuk dan jauh dari hiruk-pikuk. Karena bagi mereka, aktivitas seperti itu sudah menjadi semacam terapi kesehatan dan relaksasi pikiran.
Baca Juga: 1578 Pelajar Ikuti POPDA Kab Bekasi, Henri Lincoln Bilang Begini
Beda dengan masyarakat Indonesia yang menjadikan konsumsi minum Teh sebagai minuman kedua setelah air mineral. Tak heran jika sajian minuman Teh hangat selalu tersedia hampir semua di setiap rumah, restauran, hotel bahkan warung-warung pinggir jalan, baik di lingkungan pedesaan maupun perkotaan.
Di kalangan milenial, sajian Teh hangat dianggap telah menjadi minuman sosial, sebagai teman bicara walaupun tanpa seucap kata. Baginya secangkir Teh hangat bisa menjadi pendengar bahasa hati dan inspirasi.
Bagi saya selaku penulis, Teh tidak hanya sebatas minuman tradisi atau minuman sosial tapi juga mengandung banyak unsur sejarah dan budaya yang luar biasa.
Oleh karena itu, mari kita budayakan minum teh hangat di pagi dan sore hari, karena tanpa kehadirannya, kita seperti kehilangan suasana hari yang penuh dengan inspirasi.
Baca Juga: Firdaus Inspirator Pengusaha Pers Siber
Tapi ingat, sebaiknya tidak minum Teh setelah makan. Secangkir Teh hangat di pagi hari sebelum sarapan atau di sore hari saat bersantai bersama keluarga maupun rekan kerja sangat baik untuk kesehatan tubuh kita.