SATUARAH.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mengimbau kepada seluruh warga Kota Bekasi untuk melakukan pencegahan penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Caranya yakni dengan menguras bak mandi/ bak penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan Mendaur ulang/memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk (3M).
Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Resmikan Gedung Industri dan Klinik Medikal SMKN 15, Begini Menurutnya
Kepala Dinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan, terkait perkembangan DBD di Kota Bekasi Fogging bukan untuk pencegahan tetapi untuk pengendalian nyamuk DBD karena pelaksanaan Fogging harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan seperti:
1. Bila ada kasus DBD harus melapor ke Puskesmas diperkuat dengan bukti positif DBD di lembar Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS).
2. Hasil Positif pada Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang dilakukan oleh petugas Puskesmas di wilayah kasus DBD ditemukan.
3. Fogging hanya boleh dilakukan oleh petugas Puskesmas yang sudah terlatih.
Baca Juga: Dinsos Kab Bekasi Beri Sembako untuk Korban Puting Beliung di Tiga Desa, Kecamatan Babelan
"Fogging bukan untuk Pencegahan DBD dan bukan solusi utama untuk menghilangkan bahaya penyakit DBD, dikarenakan fogging hanya membunuh nyamuk Aedes Aegypti dewasa dan tidak dapat membunuh nyamuk yang berbentuk jentik serta dapat menyebabkan efek samping gangguan saluran pernapasan, gangguan pencernaan, gangguan sistem kekebalan tubuh dan gangguan pada ibu hamil jika menghirup gas tersebut secara berlebihan, " ujar Tanti
Namun, katanya, dengan PSN 3M akan memberikan hasil yang baik apabila dilakukan secara luas, serentak, terus menerus dan berkesinambungan.
Baca Juga: Minggu Besok Pemkot Bekasi Bakal Kembali Gelar Car Free Day, Ini Kata Kepala DLH
"PSN 3M sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali oleh masing-masing pemilik rumah sehingga terjadi pemutusan rantai pertumbuhan nyamuk pra dewasa tidak menjadi dewasa," pungkasnya. √