SATUARAH.CO - Banyak faktor risiko yang dihadapi remaja yang berpotensi mempengaruhi kesehatan mental mereka. Bahkan remaja yang paling rentan mengalami gangguan mental.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres selama masa remaja antara lain keinginan besar untuk lebih mandiri, tekanan saat menyesuaikan diri dengan teman sebaya, serta peningkatan akses dan penggunaan teknologi.
Selain itu, faktor penentu lainnya yakni kondisi rumah tangga dan kekerasan seksual yang rentan menimpa para remaja.
BACA JUGA: PPKM Berlanjut, Ini Syarat Penerbangan Domestik
Berikut contoh jenis-jenis gangguan mental yang rentan dialami para remaja:
Melansir dari WHO, berikut jenis-jenis gangguan mental yang rentan dialami para remaja:
- Gangguan Emosi
Gangguan emosi umumnya muncul pada masa remaja. Selain depresi atau kecemasan, remaja dengan gangguan emosi bisa mengalami sifat mudah marah, frustasi atau marah secara berlebihan.
Selain gejala psikologis, gangguan emosi juga dapat menimbulkan gejala fisik, seperti sakit perut, sakit kepala, atau mual. Gangguan emosional bisa sangat memengaruhi kinerja di sekolahnya.
BACA JUGA: Habiskan Uang Rakyat, Puan: Sebaiknya BUMN Sakit Ditutup
Jika tidak segera ditangani, remaja yang mengalami gangguan emosi dapat mengalami gejala lebih buruk, seperti mengisolasi diri hingga punya pikiran bunuh diri.
- Soal Perilaku
Soal perilaku pada masa kanak-kanak merupakan penyebab utama kedua gangguan mental pada remaja. Gangguan perilaku pada masa kanak-kanak contohnya ADHD yang ditandai dengan kesulitan fokus dan gangguan perilaku yang ditandai dengan perilaku merusak atau menantang.
Masalah perilaku ini juga dapat mempengaruhi kinerja sekolah dan berisiko menimbulkan perilaku kriminal pada remaja.
BACA JUGA: Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Bakal Dimiliki Jawa Barat, Sandiaga Uno Bilang Begini
- Gangguan Makan
Gangguan makan biasanya muncul pada masa remaja dan dewasa muda. Gangguan makan lebih sering menyerang wanita daripada pria. Contoh gangguan makan yang bisa dialami remaja adalah anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan yang ditandai dengan membatasi kalori atau makan berlebihan.