Dialog Keagamaan, FKUB Inginkan Subang jadi Kota Toleransi

photo author
- Rabu, 6 Juli 2022 | 21:03 WIB
 (Deny Suhendar)
(Deny Suhendar)

SATUARAH.CO - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Subang menggelar dialog keagamaan, dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama dan Tahun Toleransi 2022 Kabupaten Subang," di aula Pemda Kabupaten Subang, Rabu (6/7/22).

Turut hadir Kemenag Jabar, Kapolres Subang, Dandim 0605 Subang yang mewakili, Kemenag Subang, perwakilan Kejari Subang, Ketua FKUB Subang, semua unsur tokoh Agama dan tamu undangan lainnya.

Baca Juga: Jaksa Agung Meminta SMSI Kawal Kinerja Jaksa

Ketua pelaksana Pendeta Agus Saputra menyampaikan, kegiatan ini merupakan program kerja FKUB Kabupaten Subang dengan tujuan membuat hidup penuh kerukunan dan kedamaian dalam mewujudkan Subang menjadi kota toleransi.

Selanjutnya dialog tersebut, membacakan pernyataan sikap generasi lintas agama oleh perwakilan pemuda dari seluruh unsur agama.

Kepala Kesbangpol Subang, Rona Mairansyah menuturkan, isu agama merupakan hal yang paling sensitif terhadap kerukunan hidup beragama.

Baca Juga: Petani Minta Dinas SDABMBK Tanggap, Saluran Sekunder di Kedung Pengawas Dangkal dan Tak Berfungsi

“Heterogenitas (di Kabupaten Subang) sangat tinggi, sehingga diperlukan pengelolaan perbedaan kerukunan hidup beragama dan harus perlu disikapi dengan arif dan bijaksana,” ungkap Rona Mairansyah.

Kemudian Kemenag Subang Dr. Agus Sutisna mengatakan, momen tersebut merupakan momen yang tepat untuk menjaga kedamaian dan kerukunan beragama di kab. Subang.

“Realitas kerukunan umat beragama bukan hanya milik Kementerian Agama, namun untuk seluruh umat beragama,” ungkap Agus Sutisna. 

Baca Juga: Geruduk Kelurahan Bahagia, Puluhan Warga Daftar Ojol Go Baride

Sejalan dengan hal itu, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi menyampaikan, kemajemukan masyarakat Indonesia memiliki potensi bagi munculnya konflik atas nama suku, ras, dan agama.

Dikatakan, untuk menghindari hal-hal negatif tersebut dibutuhkan sikap terbuka dan menghargai sebuah perbedaan.

“Karena sebenarnya perbedaan dalam kehidupan manusia merupakan anugerah dari Tuhan dan akan menjadi indah bilamana perbedaan tersebut dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,” ungkap Kang Akur sapaan akrabnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Bekasi Hadiri Uji KIP Jawa Barat 2025

Senin, 10 November 2025 | 19:30 WIB
X