jawa-barat

Pemkot Cirebon Bareng IAIN Syekh Nurjati Launching Gemmar Mengaji

Rabu, 3 November 2021 | 14:30 WIB
(SATUARAH.CO/NURUDIN)

SATUARAH.CO - Program Gerakan Maghrib (Gemmar) Mengaji akhirnya dideklarasikan dan dilaunching oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Deklarasi tersebut bersamaan dengan lokakarya dan penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gemmar Mengaji Tingkat Kota Cirebon LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tahun 2021 di Islamic Centre Attaqwa, Rabu (3/11/21).

Kegiatan dengan tema "Meneguhkan Visi SEHATI, Menghidupkan Tradisi Maghrib Mengaji di Kota Wali" ini langsung dihadiri Wali Kota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH dan Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta M. Ag serta Kepala LP2M, Dr H Ahmad Yani M. Ag serta sejumlah pejabat teras Pemkot dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

BACA JUGA: Hadiri Diskusi Telusur Solusi, Waketu Bidang Verifikasi Data SMSI Bekasi Raya Bilang Begini

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H. Sumanta Hasyim M.Ag mengatakan, deklarasi dan launching ini merupakan kerjasama yang sinergis antara Pemda Kota Cirebon dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk bisa menumbuhkan budaya leluhur, yakni budaya mengaji. Menurut Sumanta, budaya Kota Cirebon adalah budaya yang dipenuhi nilai-nilai agamis sehingga Kota Cirebon disebut sebagai Kota Wali.

"Salah satu indikator budaya agamis, masyarakat Kota Cirebon menjadikan waktu antara maghrib sammpai isya untuk mengaji di mushala atau masjid," kata Sumanta.

Menurutnya, banyak masyarakat yang menitipkan anak- anaknya untuk menjadi santri mushala untuk membaca, menulis dan bahkan bisa memahami isi Alquran. Sumanta berharap cita- cita bersama dan visi Kota Cirebon bisa terwujud.

"Alhamdulilah IAIN hadir bersama masyarakat untuk menumbuhkan kembali budaya yang sangat mulia ini. Ada tanggung jawab pribadi menjadikan anak- anak bisa membaca dan menulis serta memahami isi kandungan Alquran, karena Alquran adalah sumber kehidupan dalam agama," tuturnya.

BACA JUGA: Antisipasi Banjir, Ini yang Disiapkan BPBD Kab Bekasi

Sumanta menambahkan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kota Cirebon. Sebab menurutnya IAIN lahir di Kota Cirebon.

"Sebagaimana tadi telah disampaikan panitia, dulu mahasiswa IAIN itu kuliah pertama kali di Cirebon dan di Masjid Attqwa serta beberapa tempat yang difasilitasi tokoh di Kota Cirebon," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota H. Nashrudin Azis menilai, deklarasi dan launching ini sangat patut untuk disyukuri. Sebab menurutnya deklarasi ini bertujuan untuk membina anak- anak yang memiliki akhlakul karimah. Hal itu menurut Azis bisa menentukan outputnya di masa depan.

BACA JUGA: Coba Makan ini, Anu Suami Kuat Tahan Lama, Istri Minta Ampun

"Kalau anak- anak saat ini sudah dikenalkan baca dan tulis Alquran, khususnya mengaji dan mendapatkan pendidikan agama yang cukup, baik di masjid atau mushala, tentu dapat memberikan dampak yang baik pada saat ini dan masa depan," kata Azis.

Azis juga mengatakan, gerakan maghrib mengaji juga merupakan jawaban nyata terhadap berbagai macam persoalan. Azis juga menilai gerakan maghrib mengaji bisa mengurangi anak- anak untuk menonton acara televisi yang tidak sesuai dengan nilai- nilai sebagai bangsa Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemkot Bekasi Hadiri Uji KIP Jawa Barat 2025

Senin, 10 November 2025 | 19:30 WIB