SATU ARAH - meski di tengah masa pandemi Covid -19, namun tidak mengurangi rasa semangat warga Dusun 2 Desa Kedung Pengawas untuk melaksanakan gotong royong membersihkan sampah di saluran sekunder sepanjang 1,5 kilometer yang berada di lingkungan RT 13 /05 - RT 18/06 hingga ke RT 19/07 Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan.
Kondisi saat ini, petani mengeluh lantaran kebagian sedikit air yang mengalir ke sawahnya. Itu terjadi karena dipadati sampah dan endapan lumpur di saluran sekunder nyaris membuat saluran air tersendat dan tidak lancar.
"Sawah saya sering tidak kebagian air lantaran sampah dan lumpur di saluran skunder itu meninggi hingga menyumbat aliran air," kata Wanda anggota kelompok tani Kedung Pengawas.
Hal itu dibenarkan Nurhasan Kepala Dusun 2 Desa Kedung Pengawas, Kamis (5/8/21). Dikatakannya, selama ini sawah milik petani jarang sekali mendapatkan pasokan air. Kalaupun ada, air yang mengalir ke sawah sangat kecil gegara terhalang sampah yang menyangkut di endapan lumpur yang dangkal di tengah saluran air skunder.
“Melihat saluran air seperti itu, kapan petani akan sejahtera, kalau pengairan pada sumber daya air itu tidak mendukung," imbuhnya.
Untuk itu, warga petani berharap kepada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi agar irigasi skunder di lingkungan Dusun 2 segera diturap dan dinormalisasi. Jika tidak diperhatikan, sangat dikhawatirkan akan berdampak terhadap pengurangan lahan produktif di area persawahan. Karena lanjutnya, sudah banyak lahan produktif yang beralih fungsi menjadi perumahan.
“Petani saat ini masih berusaha untuk tetap menjadikan lahannya itu sebagai daerah persawahan," pungkasnya. ✓