SATUARAH.CO - Sampah membludak dan hanyut di sungai (Kali) Cikarang Bekasi Laut (CBL) sudah menjadi pemandangan yang biasa dan tak heran bagi masyarakat di Kabupaten Bekasi. Lantaran warga kerap melihat pemandangan itu terutama para pengguna jalan yang melintas di jembatan Kali CBL.
Tak jarang pengguna jalan yang melintas di jembatan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang menepi di sisi jalan jembatan itu sambil melihat pandangan di sekitar Kali tersebut yang mempertemukan antara Kali Bekasi dengan Kali CBL.
Baca Juga: Panglima Andikan Minta 3 Anggota TNI Penabrak Handi-Salsa Dipecat
Ketika melihat sampah yang hanyut terbawa arus air yang beragam jenis, termasuk gumpalan rumput liar dan sampah lainnya, mungkin bagi mereka yang kerap melintas di jembatan adalah pemandangan sudah biasa.
Banyak sampah dari hulu Kali Bekasi yang hanyut ke hilir yang meliputi wilayah Kecamatan Tambun Utara, Babelan dan Sukawangi yang menjorok ke Kali CBL.
Baca Juga: Pastikan Natal 2021 Terapkan Prokes Ketat, Tri Adhianto Kunjungi Dua Gereja, Ini Katanya
Patut disayangkan, kata Supendi salah seorang pengguna jalan yang menyempatkan berhenti sementara saat melintas di jembatan CBL dari Karawang menuju Tanjung Priuk Jakarta Utara.
"Kok Kali banyak sampah yang hanyut terbawa arus air. Seandainya air kalinya itu bersih, maka dilihatnya pasti akan bagus. Apalagi dilihatnya dari atas jembatan ini, ya Pak," kata Supendi saat ditemui satuarah.co.
Baca Juga: Beri Pesan Menyentuh, Indra Sjafri Minta Timnas Indonesia Jangan Menyerah
Senada dikatakan Darta, warga Sukawangi penjual buah musiman di jembatan Kali CBL.
"Melihat sampah yang hanyut dari Kali Bekasi ke Kali CBL seperti tak ada habisnya. Apalagi kalau arus air kalinya itu deras," kata Darta (37).
Warga di utara Kabupaten Bekasi ini sangat berharap perhatian dari semua pihak agar daerah aliran sungai (DAS) itu tetap terjaga dan terawat.
"Selain itu, perlu dikembangkan kearifan lokal untuk membudayakan hidup bersih dan malu membuang sampah sembarangan apalagi di sungai. Budaya itu harus ditanamkan sejak masih usia dini," tandasnya.
Diduga sampah itu berasal dari sekitar bantaran kali, saat debit air kali itu meninggi, dengan mudah sampah itu terbawa arus air. ✓
Artikel Terkait
Wali Kota Bekasi Menolak Namanya Ingin Dijadikan Nama Masjid di Narogong, Ini Alasannya
Komisi X DPR Kritik Kemendikbudristek, Syaiful Huda: Jangan Jegal Guru Honorer jadi PPPK
Ini 5 Gejala Wanita Selingkuh, Pria Wajib Tahu
5 Santapan Peningkat Libido, Murah dan Mudah Didapat
Jangan Konsumsi 3 Makanan Ini, Asam Lambung Bisa Naik