SATU ARAH - Warga terdampak sampah milik Pemprov DKI Jakarta ternyata bukan hanya warga Bantar Gebang Kota Bekasi saja, namun warga Desa Taman Rahayu RW 05, RW 06 dan RW 07 Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi pun terdampak.
Sebanyak 1.557 Kepala Keluarga (KK) kini masih menunggu anggaran pencairan dana kompenasi bau sampah dari Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Bantar Gebang.
Informasi yang didapat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi belum melengkapi dokumen pencairan dana kompensasi, Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga Desa Taman Rahayu, Kadus III dari UPST Bantar Gebang Kota Bekasi, sehingga dana kompensasi BLT tersebut masih dalam proses pencairan.
Menurut Kadus III, H. Domat didampingi Emin Suryana yang akrab dipanggil Jibril mengatakan, pihaknya mendesak Pemkab Bekasi agar segera melengkapi dokumen pencairan dana kompensasi BLT dari UPST Bantar Gebang tahun 2020.
"Warga Desa Taman Rahayu Kecamatan Setu Kabupeten Bekasi yang mencakup tiga RW Kadus III sebanyak 1557 KK yang terdampak sudah diacc oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2020. Dan akan mendapatkan dana kompensasi BLT dari UPST Bantar Gebang," beber H. Domat, Rabu (14/10/2020).
Di tempat yang sama, Jibril menegaskan, warga Desa Taman Rahayu Kadus III sudah resah, kapan dana kompenasi BLT dari UPST akan direalisasikan atau dicairkan.
"Karena warga yang akan mendapatkan dana kompensasi sudah membuka rekening di BJB beberapa bulan lalu, sehingga warga bertanya-tanya kapan cairnya dana kompensasi BLT," ungkap Jibril.
"Kami meminta agar Pemkab Bekasi segera melengkapi dokumen pencairan dana kompensasi BLT bagi warga terdampak UPST Bantar Gebang supaya dana kompensasi bisa cair dan diterima warga," imbuh Jibril.