"Jadi justru masjid telah banyak memberikan sumbangan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa kita,” sambungnya.
Baca Juga: Gus Yahya Pastikan Presiden dan Wapres Hadiri Pelantikan Pengurus Baru PBNU
Dia berharap Polri tidak gegabah dalam memutuskan suatu gagasan. Menurutnya, diskusi antarlembaga sangat penting dilakukan untuk menghindari terjadinya pertentangan maupun pergolakan di masyarakat.
“Kami berharap agar Polri mengundang DMI dan MUI untuk merumuskan secara bersamaan kebijakan penanggulangan terorisme. Karena penanganan terorisme, ada pendekatan hard approach, ada soft approach. Dan yang paling bagus adalah soft and smart approach,” imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Keamanan Negara Badan Intelejen dan Keamanan Polri Brigjen Umar Effendi mengatakan, Polri berencana melakukan pemetaaan masjid sebagai upaya pencegahan penyebaran paham radikal. Rencana ini, kata dia, merujuk pada masih banyaknya masjid yang berindikasi sebagai pusat penyebaran paham radikal.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kembali Lumat Timor Leste, Tiga Gol Dicetak Putra Papua
"Kemarin kita juga sepakat dalam diskusi mapping masjid, pak mohon maaf, di masjid ini juga sekarang warnanya juga macam-macam ada yang hijau, ada yang keras, ada yang semikeras dan sebagainya. Nah ini juga menjadi perhatian khusus kita semua," kata Umar dalam kegiatan Halaqah Kebangsaan MUI, Kamis (27/1/2022). √
Artikel Terkait
Layanan Adminduk Langsung Dilayani di Kelurahan Kota Bekasi, Catat Jadwal dan Lokasinya
Canangkan Pembangunan Kantor PBNU, Gus Yahya Izin Ikut Tempati IKN
Perjanjian FIR dan Kerjasama Pertahanan, Hikmahanto Sebut Singapura Cerdik, Jokowi Dikecoh
Kecam Edy Mulyadi yang Mengklaim Wartawan Senior, Ini Kata Ketua PWI Depok
Dukung Airlangga Hartarto jadi Capres 2024, Ketum Gema Airlangga Bilang Begini