hukum-kriminal

Kuasa Hukum Pelapor Pemred koranmediasi.com Minta Polrestro Bekasi Segera Bertindak Tegas Terhadap Pelaku Persekusi

Selasa, 4 Juni 2024 | 13:57 WIB
Cupa Siregar, SH Kuasa Hukum pelapor, Pirlen Sirait

“Awalnya dari dalam rumah saya dengar teriakan dan mengetuk pintu rumah saya dengan sangat keras, lalu saya buka dan puluhan orang langsung datang menghampiri saya ke pintu dan bertanya yang namanya Pak Pirlen, Bapak ia,” ujar Pirlen menirukan kata-kata OTD.

Mendengar pertanyaan itu, Pirlen yang merasa tidak punya musuh langsung menjawab, “ya”. Anehnya, sekitar tiga dari OTD itu langsung mendorong Pirlen.

“Saya menjawab ia benar saya Pirlen, ada apa, nyari saya, mereka mengatakan, ini bulan puasa kenapa ganggu-ganggu Ketua DPC. Saya tanya kembali Ketua DPC mana, namun mereka dengan berteriak-teriak mengeluarkan kata-kata kasar dan pengancaman,” ujarnya.

Adapun pengancaman yang diucapkan oleh gerombolan oknum tersebut, menurut Pirlen tidak sangat tepat karena berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

“Mereka mengancam akan mengusir saya dari Bekasi, dengan mengucapkan kata-kata kasar, kamu itu Batak, Kristen juga, jangan macam-macam ganggu Ketua DPC, kami usir kamu dari Bekasi, bahkan ada juga teriakan dari luar mengatakan akan membunuh saya,” cerita Pirlen.

Baca Juga: Perempatan Jalan Karang Congok Kerap Macet, Pengguna Jalan Minta Dishub Kab Bekasi Perbaiki Traffic light

Tidak sampai disitu, gerombolan yang memasuki rumah dan yang berada di luar juga ikut melakukan pelemparan ke rumah Pirlen.

“Orang-orang tersebut tidak hanya mengeluarkan ucapan kasar dari mulutnya, tapi gerombolan orang yang berada di luar rumah juga melempari rumah saya,” ungkapnya.

Parahnya, gerombolan yang memasuki rumah dengan membentak-bentak dan memaki-maki Pirlen diduga hendak melakukan pemukulan.

“Sembari mendorong-dorong saya dan beberapa orang mendekati saya, dugaan saya hendak melakukan pemukulan namun tidak jadi karena isteri saya datang melerai dengan berdiri di depan saya sembari menanyakan ada apa, kata istri saya dengan nada ketakutan,” lanjut Pirlen.

Kendati demikian, melihat arogansi gerombolan tersebut Pirlen akhirnya memohon agar dibicarakan dengan baik-baik.

“Ini ada isteri dan anak-anak saya GS (12) Tahun, MS (9) tahun dan LS (2) tahun menyaksikan dan mendengar cacian dan intimidasi gerombolan tersebut, saya sempat memohon agar dibicarakan pelan-pelan, namun mereka tetap melakukan tindakan anarkis dan arogan,” katanya.

Tidak terima diperlakukan seperti itu, Pirlen pun melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi. Dia berharap para pelaku segera ditangkap termasuk dalang di balik pengancaman tersebut.

Pasalnya, kedatangan OTD ke rumahnya, diduga ada kaitannya dengan pelaksanaan pemilihan legislatif (Pileg) Februari 2024 lalu di Kabupaten Bekasi. √

Halaman:

Tags

Terkini