SATUARAH.CO - Komisi 3 DPRD Kabupaten Bangka Barat mengunjungi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi dalam rangka audiensi terkait kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam program One Villlage One Destination di Ruang Rapat Disparbud.
Pemimpin rombongan selaku Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Bangka Barat, Saeful Fakhah menjelaskan, maksud dan tujuan kedatangan mereka.
Baca Juga: KPK Pastikan Penyelidikan Dugaan Korupsi Formula E Tak Ada Kendala
"Kedatangan kami ke Disparbud Kota Bekasi untuk konsultasi terkait banyaknya objek wisata yang belum maksimal di daerahnya karena luas wilayah yang cukup luas dan jumlah penduduk yang sedikit," ujarnya.
Saeful Fakhah menjelaskan permasalahan yang dihadapi di antaranya; dana yang terbatas, jarak yang cukup jauh antara lokasi wisata, dan juga pola pikir masyarakat yang belum memahami pentingnya menjaga kebersihan dan warisan cagar budaya.
"Oleh sebab itu, sesuai dengan konsep one village one destination, bagaimana peran dari Pemerintah Kota dalam pengembangan destinasi wisata serta memberdayakan masyarakat setempat dalam pengelolaanya," ungkapnya.
Selanjutnya bergantian memberikan sambutan, Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Kota Bekasi, Mas Sriwati bersama jajarannya.
"Terima kasih atas kedatangan di Kota Bekasi, berkaitan dengan tujuan, Disparbud memiliki beberapa sektor wisata diantaranya Hutan Bambu yang berada di tepi Kali Bekasi, Situ Rawa Gede di Bojong Menteng, Kampung Bali dan Kawasan Kota Tua (projek) yang memiliki sejarah panjang Kota Bekasi," papar Mas Sriwati.
Dijelaskan Mas Sriwati, destinasi tersebut masih dalam tahapan perkembangan dikarenakan dana yang terbatas, sehingga harus ada prioritas.
"Seperti objek wisata Hutan bambu, meskipun sudah berjalan dan bisa dinikmati karena sebelumnya merupakan kawasan kumuh masih membutuhkan pembenahan, belum lagi Kampung Kranggan, Kampung Bali, dan beberapa destinasi lainnya yang masih harus menunggu terkait terbatasnya anggaran," ucapnya.
"Disparbud mendukung mengembangkan destinasi dengan mengalokasikan dana APBD, dimana dana tersebut digunakan untuk pembangunan sarana prasarana (perahu, saung bambu, dll) pendukung destinasi, pengelolaan wisata, dan penggalian potensi yang tersembunyi dan diharapkan dengan adanya bantuan stimulan, dapat lebih menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah untuk tertarik mengunjungi wisata yang ada di Kota Bekasi," pungkasnya. √
Artikel Terkait
Gandeng TNI AD, Kejaksaan Amankan 180 Aset dalam Perkara Korupsi Dana TWP AD
Ini Hasil Analisis BMKG, Ungkap Penyebab Gempa M 5,3 di Melonguane Sulawesi Utara
Komitmen Pelayanan Prima kepada Masyarakat, Kantor Imigrasi Cilacap Siap Raih WBK WBBM
Dengar Keluhan Warga, DLH Kab Bekasi Bareng Muspika Taruma Jaya Tutup TPS Liar di Desa Segara Jaya
Jaksa Agung: Nota Kesepahaman jadi Perwujudan Dari Asas Peradilan Cepat, Sederhana, dan Biaya Ringan