SATUARAH.CO - Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M. Ag menghadiri Rapat Umum Pemilik Saham (RUPS) dan Rapat Bisnis Kerja 2022 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Astanajapura di Hotel Patra, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Senin (27/12/21).
Imron mengatakan, pelaksana di BPR Astanajapura agar melakukan sejumlah inovasi pada 2022. Hal ini berkaitan dengan upaya peningkatan kepercayaan dari masyarakat Kabupaten Cirebon.
Menurut Imron, kalau masyarakat sudah mempercayai kinerja BPR Astanajapura ini, pendapatan yang akan diraih bisa lebih besar.
Baca Juga: TP PKK Miliki Peran Penting dalam Kesejahteraan Keluarga Hingga Lapisan Masyarakat Bawah
Tidak hanya itu, seluruh jajaran BPR Astanajapura diminta untuk meningkatkan kemampuan marketing dalam menggaet nasabah baru dan memperbaiki mutu pelayanan.
Di samping itu, diharapkan agar RBB Tahun 2022 kredit tumbuh, rasio LDR naik, NPL turun dan laba target tercapai. Hal ini harus diawali oleh jajaran direksi dengan pengelolaan SDM yang tepat, jauh dari praktek nepotisme sesuai budaya good corporate governance.
Jajaran direksi juga harus memastikan agar unsur eksekutif dan kepala cabang mampu mempertahankan debitur prima, menindaklanjuti MoU yang sudah dikerjakan, dan meningkatkan kualitas kepala cabang sebagai fungsi marketing dan bisa melakukan strategi.
Baca Juga: PDIP Sumut Pecat Pelaku Penganiaya Pelajar di Minimarket Kota Medan
"Kita tidak bisa memaksa masyarakat untuk menjadi nasabah bank ini (BPR Astanajapura). Tetapi, di era kemajuan ini harus mengeluarkan cara terbaik yaitu dengan pola marketing yang baik," katanya.
Ketua Dewan Pengawas BPR Astanajapura Dedi Samanhudi, SE.,M.Si mengatakan, BPR Astanajapura yang semula berada di Kecamatan Astanajapura, akan berpindah ke wilayah tengah Kabupaten Cirebon, tepatnya di Kecamatan Talun.
"Mudah-mudahan akan terealisasi pada 2022," katanya.
Baca Juga: Ini Alasan Shin Tae-yong Mau Jadi Pelatih Timnas Indonesia
BPR Astanajapura, kata Dedi, dipercaya mengelola dana para pemilik saham sebanyak Rp 18 miliar hingga Desember. Sementara, untuk penyertaan modal yang diberikan sebanyak Rp 68 miliar.
Dedi mengatakan, kepercayaan masyarakat terhadap BPR yang terus tumbuh ini, harus terus ditingkatkan, sebagai modal utama keberlangsungan BPR Astanajapura.