Pantai Baro Cirebon, dengan Segala Keindahan dan Keasriannya: Saksi Bisu Kehidupan para Nelayan

photo author
- Rabu, 21 Agustus 2024 | 22:15 WIB
Pantai Baro di Kabupaten Cirebon
Pantai Baro di Kabupaten Cirebon

Menurutnya, perebusan ikan teri memakan waktu tiga hingga empat jam, diikuti dengan proses penggaraman yang menjadi kunci kelezatan.

Setelah itu, ikan teri ditiriskan dan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering sempurna. Cuaca menjadi faktor yang sangat menentukan.

“Kalau cuaca panas paling penjemuran cukup setengah hari saja, tapi kalau cuaca tidak mendukung, proses penjemuran bisa memakan waktu lebih lama dan kualitas teri asin pun bisa menurun,” katanya.

Di tengah keberhasilan industri ikan teri asin ini, Udin dan para pengrajin lainnya menghadapi tantangan baru.

Harga ikan teri asin mengalami penurunan, dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 33 ribu. Penurunan harga ini dipicu oleh melimpahnya pasokan ikan teri dari luar Pulau Jawa, yang menyebabkan persaingan semakin ketat.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Pimpin Upacara Sertijab Pejabat Utama PMJ, Berikut Daftar Nama Pejabatnya

Meski begitu, bagi Udin dan warga Pantai Baro lainnya, produksi ikan teri asin tetap menjadi sumber penghidupan yang tidak tergantikan.

Industri ini tidak hanya menopang kehidupan keluarga mereka, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, yang bekerja sambil tetap bisa mengurus keluarga.

Di balik setiap butir ikan teri asin yang gurih dan renyah, terdapat cerita perjuangan dan dedikasi para pengrajin di Pantai Baro.

Tradisi ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga soal warisan budaya yang terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi.

Pantai Baro mungkin kecil, namun peranannya dalam menjaga tradisi dan memberikan harapan bagi banyak orang tidak dapat dipandang remeh. √

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X