SATUARAH.CO - Pemerintah Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan menggelar Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Marrakash Square yang melibatkan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Kelurahan Bahagia di Marakash Square, Kamis (22/5/25).
Para siswa dibekali materi pembentukan karakter, psikologi dan fisik, sebagai persiapan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Hadir Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto yang disambut antusias para siswa se Kelurahan Bahagia itu.
Dikonfirmasi, Kak Seto mengapresiasi sosialisasi PHBS di Kelurahan Bahagia. Kak Seto menekankan agar para orang tua siswa bisa menjadi teladan untuk anak anak, dan para tenaga pendidik mampu menyajikan pola belajar yang baik bagi anak anak.
"Kampanye pola hidup sehat ini harus didukung oleh para orang tua untuk memberikan contoh pola hidup sehat, karena anak anak lebih cepat meniru dari pada mendengar. Dan ini juga bisa didukung kreativitas para tenaga pendidik dengan menyertakan lagu lagu tentang hidup sehat, hidup bersih," jelasnya.
Disinggung soal barak TNI yang digagas Gubernur Jabar, Kak Seto mengaku mendukung mode pembentukan fisik yang diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat dengan harapan bukan hanya sebagai cara penanganan siswa bermasalah.
Baca Juga: Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Oplosan Gas Subsidi di Jakarta, Negara Rugi Rp. 16,8 Miliar
"Saya datang langsung ke lokasi barak, bertemu dan berdialog dengan para siswa dan orang tua siswa, dan tanggapan mereka positif, saya mendukung gagasan ini untuk dikembangkan di daerah lain , sebagai pelengkap pendidikan formal untuk membentuk karakter yang baik, dan bukan terkesan sebagai hukuman bagi anak anak yang bermasalah," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Bahagia, Khorul Anwar mengatakan, sasaran dari sosialisasi ini difokuskan kepada para siswa SD kelas 6 yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Selain pembentukan karakter, mereka juga mendapatkan pembekalan , sehingga mengerti batasan-batasan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak," ungkapnya.
Khoirul Anwar menambahkan, para siswa yang akan memasuki fase remaja rentan terhadap permasalah bulllying, kekerasan terhadap anak dan terhadap sesama siswa.
Dia mengaku, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan khususnya dengan sekolah-sekolah yang ada di Kelurahan Bahagia.
