tni-polri

Soal Calon Tunggal Panglima TNI, Pengamat Militer Nuning Sebut Presiden Tepat Tunjuk Andika Perkasa

Minggu, 7 November 2021 | 17:06 WIB
Pengamat Intelejen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati. (telusur.co.id)

SATUARAH.CO – Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati, menyebut, Presiden Joko Widodo sudah benar menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI, yang akhirnya disetujui juga oleh DPR RI dalam fit and propertest, Sabtu (6/11/2021 ).

Menurut Nuning sapaan akrabnya, sesuai dengan visi misi yang disampaikan Jenderal Andika di depan Komisi 1 DPR menguatkan intelijen dan siber dapat dengan serius dilaksanakan

"Pekerjaan rumah atau PR bagi Jenderal TNI Andika Perkasa saat sebagai Panglima TNI, dengan mempertimbangkan kebutuhan organisasi TNI dalam kurun waktu ke depan, sebagai bagian modernisasi Alutsista sehingga dibutuhkan Panglima TNI memiliki kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal," ujar Nuning dalam keterangannya, dilansir satuarah.co dari telusur.co.id, Minggu (7/11/2021).

BACA JUGA; Karier Jenderal Andika Mirip SBY, Dahlan Iskan Sebut Bisa Jadi Presiden

Dikatakan Nuning, PR panglima baru ada pertimbangan perkembangan strategi lingkungan pada tataran Global dan Regional. Peningkatan fungsi diplomasi pertahanan di tingkat internasional.

"Oleh karena itu, dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional. Penting sekali jika Panglima TNI disegani dunia internasional," tegasnya.

SDM unggul Indonesia maju harus dijabarkan internal Mabes TNI dan Mabes Angkatan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas prajurit TNI sebagai SDM yang unggul. Memiliki pengetahuan kemiliteran maupun akademik yang mumpuni dan terlatih.

BACA JUGA; DPR Yakin Andika Perkasa Mampu Bawa TNI Lebih Profesional

Kualitas prajurit TNI harus mulai dibangun agar unggul dibandingkan dengan prajurit negara-negara lain, apalagi kini tak dapat dihindari adanya perang Siber. Kualitas prajurit harus ditingkatkan sejalan dengan era Revolusi Industri 4.0.

"Proses pendidikan dan latihan di lingkungan TNI harus memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi agar diperoleh keuntungan organisasi pendidikan berupa efisiensi," ujarnya.

Menurut dia, hal ini penting untuk interoperabilitas komunikasi TNI dan pihak lain. Keuntungan lain adalah pengajaran kepada peserta didik atas pemanfaatan teknologi informasi dan digitalusasi dalam penugasan selanjutnya di Kotama Operasional dan/atau Kotama Pembinaan.

BACA JUGA; Diklaim Sentul City, Pemilik Studio Zoom 8 Minta Penjual Tanah Bertanggungjawab

Kualitas prajurit TNI, lanjut Nuning, juga harus ditingkatkan untuk mengawaki teknologi militer terkini, seperti pemanfaatan Unmanned System baik berupa robot maupun artificial intelligent, dan cyber defense.

"Para prajurit TNI harus mulai dipersiapkan mampu berinteraksi dengan sesama prajurit yang asalnya 100 persen manusia, 50  persen robot, dan bahkan yang berasal 100  persen robot. Oleh sebab itu, sangat penting bagi TNI untuk merekrut para pemuda dan pemudi yang  memiliki intelejensi tinggi," bebernya.

Halaman:

Tags

Terkini