"Posisi Wakil Menteri (Wamen) yang selama ini masih kosong agar diaktifkan atau diisi dengan sosok yang memiliki kemampuan substansi dan komunikasi politik yang baik dengan masyarakat. Situasi seperti ini membutuhkan pemimpin yang inovatif yang memiliki kemampuan sebagai jembatan politik antara negara dan masyarakat," tandasnya.
Lebih lanjut Airlangga Pribadi menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan ruang kepada sosok muda yang penuh semangat namun mumpuni untuk memperkuat tim kepresidenan.
"Sosok muda namun memiliki integritas tinggi serta semangat dalam membangun bangsa layak untuk mewarnai wajah kabinet atau mendampingi Presiden dalam mengawal program prioritas. Saya melihat ada beberapa nama seperti Wisnutama dan Hanif Dhakiri, yang pernah menjadi menteri, kemudian Yenny Wahid yang memiliki basis massa kuat dengan intelektual beliau yang melekat, ada Dimas Oky Nugroho, pernah berada di kantor staf kepresidenan, yang saya yakin mampu membaca arah kebijakan prioritas, apalagi dia saat ini sebagai staf ahli Menko Perekonomian. Kementerian yang memiliki peranan penting dalam melewati situasi krisis pandemi dan Najwa Shihab yang merupakan sosok muda, mewakili keterlibatan perempuan dalam politik,” imbuh Airlangga.
Figur muda yang dimaksud Airlangga adalah figur yang matang dalam berpikir serta memahami agenda pemerintah.
"Saya pikir anak muda, namun harus cukup matang dan energik, serta dapat memahami agenda prioritas pemerintah, serta mampu mengadvokasi isu-isu demokrasi, pemberdayaan sosial ekonomi dan komunikasi politik terhadap rakyat,” harap Airlangga.