politik

Bahas Penanganan Stunting, Komisi IX DPR RI Temui Wali Kota Bekasi

Selasa, 30 November 2021 | 22:27 WIB
(Humas)

SATUARAH.CO - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menerima kunjungan Komisi IX DPR RI di Gate 19 Stadion Patriot Candrabhaga. Kunjungan kerja tersebut dalam rangka pengawasan pelaksanaan program percepatan penanganan stunting di Kota Bekasi.

Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang dialami oleh balita karena kekurangan gizi. Hal tersebut menjadi fokus pembahasan pada kunjungan Komisi IX DPR RI kali ini.

Rahmat Effendi menjelaskan, salah satu elemen visi Kota Bekasi adalah setiap anak yang lahir dapat tumbuh sehat dan cerdas.

Baca Juga: 3 Tahun Kepemimpinan: Walikota dan Wakil Walikota Bekasi Ajak Insan Pers Gelar Ramah Tamah

"Salah satu urusan pemerintah di bidang kesehatan yaitu memastikan setiap anak yang lahir di Kota Bekasi harus dapat gizi yang cukup," katanya.

Menurut dia, untuk mencapai target penurunan stunting di Kota Bekasi,  tidak hanya memerlukan asupan gizi dan status kesehatan balita saja.

"Namun juga diperlukan perbaikan pada aspek teknis pengukuran seperti validasi data sehingga menghasilkan informasi yang valid, agar tindak lanjut penanganan stunting di Kota Bekasi dapat lebih baik kedepannya," ungkapnya.

Baca Juga: Erick Thohir Resmi Jadi Keluarga Besar Banser, Gus Yaqut Bilang Begini

Rahmat berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan dan BKKBN yang memiliki tugas dan mandat yang sama dan sinergis dalam penanganan stunting pada balita.

"Semoga upaya yang dilakukan melalui delapan aksi integrasi intervensi penurunan stunting di Kota Bekasi akan semakin baik lagi. Dengan harapan pulihnya kemampuan pendapatan daerah, sehingga (Pemkot Bekasi)  lebih leluasa dalam mengalokasikan APBD Kota Bekasi untuk penanganan stunting," tutupnya.

Selanjutnya, Ketua Komisi IX DPR RI  Ansory Siregar menjelaskan, angka stunting di Indonesia masih termasuk tinggi berdasarkan riset World Health Organization (WHO).

"Berdasarkan data tahun 2018, kondisi anak balita Indonesia terkena stunting sebesar 30 persen, artinya 3 dari 10 balita mengalami kondisi gagal tumbuh dengan jumlah total hampir mencapai 7 juta jiwa. Walaupun begitu, riset 2019 menunjukkan adanya penurunan dari angka 30 persen menjadi 20 persen, namun masih jauh dari rekomendasi WHO," katanya.

Baca Juga: Keluarkan G-Shock Edisi Khusus untuk Timnas Indonesia, Ketum PSSI Apresiasi Casio

Menurutnya, saat ini sudah dibentuk tim percepatan penurunan stunting tingkat provinsi, kabupaten, dan kota yang diharapkan mampu mempercepat turunnya angka stunting.

Halaman:

Tags

Terkini