politik

Dapat Restu dari Sang Bunda, Gus Ibin sosok Pemuda asal Nganjuk Bakal bertarung dalam Pilkada 2024

Sabtu, 20 Juli 2024 | 10:10 WIB

SATUARAH.CO - Terlahir dari keluarga pesantren membuat Gus Ibin panggilan akrabnya, banyak mendapatkan ilmu agama yang kuat.

Hingga dirinya beranjak dewasa pun, masih diminta membangun Pondok Pesantrennya. Sehingga sebagian besar kehidupannya yakni dengan mengajar para santri.

Gus Ibin merupakan putra ke 4 dari KH Muhammad Nur dan Ibu Nyai H Maulidiyyatul Ummayyah selaku pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Al-Mardliyah Mojosari, Loceret, Nganjuk.

Ponpes Mojosari ini merupakan salah satu Pondok Pesantren tertua di Nganjuk, banyak tokoh-tokoh ulama yang pernah ‘Nyantri’ di sini.

Hal ini membuat dirinya dan keluarga fokus dalam mensyiarkan nilai-nilai agama, dan jauh dari urusan politik.

Baca Juga: Lagi, Pemkab Bekasi Terima Aset BMD PDAM Cabang Rawa Tembaga

Dari dasar tersebut Gus Ibin memberikan alasan dirinya maju dalam Pilkada Serentak 2024 ini, ia menerangkan bahwa memutuskan maju dalam Pilkada 2024 ini dari 3 bulan yang lalu.

“3 bulan lalu saya tidak berfikiran dan akan mencalonkan diri sebagai calon bupati Nganjuk,” ujarnya saat diskusi dengan CEO Promedia Teknologi Indonesia Agus Sulistriyono dan Direktur SketsaNusantara.id di rumah pemenangannya, di Loceret, Nganjuk, Kamis 18 Juli 2024.

Pria kelahiran 1984 ini menyampaikan, para kyai melalui Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) ada diskusi bahwa calon bupati Nganjuk harus dari kalangan sendiri.

“Dari diskusi para kyai bahwa calon bupati yang didukung harus dari Pondok Pesantren Mojosari, bukan saya ya tapi masih dari Pondok kami,” imbuhnya.

Setelah ada obrolan tersebut, ada perwakilan yang datang ke pondok pesantren untuk membahas hal tersebut.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak di Jabar, Seluruh Daerah Didorong Lakukan Sosialisasi Langkah Cegah Hoaks kepada Masyarakat

“Pembahasan tersebut diserahkan kepada ibu kami, karena banyak saudara-saudara kami di sini,” tuturnya.

Alumni D3 Agribisnis Universitas Brawijaya ini menyampaikan, pihak PCNU menunggu sekitar 2 Minggu dan akhirnya ibu merestui.

Halaman:

Tags

Terkini