Ia tak ingin ada pihak-pihak yang mengatasnamakan perguruan tinggi, namun justru mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan polarisasi hingga konflik di masyarakat.
Hal ini, kata Rajesh, justru bertentangan dengan tujuan dari kehadiran perguruan tinggi itu sendiri termasuk UTA '45 Jakarta.
"(Perguruan tinggi) bukan (ada untuk) memprovokasi sehingga terjadi perpecahan di lapangan. Pemilu damai yang kita cita-citakan, kita inginkan agar Indonesia tetap bersatu," tandasnya. √