SATUARAH.CO - Pemilu Pilpres (Capres- Cawapres) dan Pileg DPR RI, DPRD Propinsi, DPRD Kab/kota tinggal hitungan hari, yakni pada 14 Februari 2024.
Dalam pesta demokrasi, pemilihan calon Presiden (Capres) - calon Wakil Presiden (Cawapres) dilakukan pada setiap lima (5) tahun sekali.
Suasana ini bagi rakyat sudah terbiasa. Keterpilihan pemimpin NKRI yang berintegritas, berkarakter dan negarawan menjadi sebuah tumpuan rakyat.
"Pemilu tahun 2024 sebagaimana amanat UU No 7 tahun 2017, rakyat berharap keterpilihan Presiden-Wakil Presiden berkarakter, berintegritas dan negarawan sangat ditunggu. Jadi inilah saatnya, siapapun yang terpilih dari 3 pasangan Capres - Cawapres pada 14 Februari 2024 adalah pilihan Rakyat," tutur Prof Dr Sugianto, SH, MH.
Mengenai sorotan publik terkait kedudukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pembina politik negara, mestinya ini harus ditunjukan netralitasnya, dengan mengedepankan etik dalam Pemilu.
"Walaupun Presiden-Wakil Presiden dalam UU No 7 tahun 2017, pasal 281 dibolehkan berkampanye, tetapi harus ikuti petunjuk regulasi yang mengatur cuti di luar tanggungan negara, tidak menggunakan Fasilitas negara," tandasnya.
Menurut Prof Sugianto, untuk menjadi pemimpin negara yang berkarakter, berintegritas dan negarawan, percayakan pada rakyat yang akan memilih pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Kita berharap, seluruh rakyat Indonesia yang memiliki hak suara pada pesta demokrasi Pemilu nanti, untuk hadir dan memenuhi panggilan ke TPS yang sudah ditentukan oleh penyelenggara Pemilu. Pilihlah sesuai hati nurani bukan atas ajakan dan rayuan," imbuh Prof Dr H Sugianto SH MH Pengamat politik dan Hukum. √
