Pro Kontra Putusan MK, Ketum GMKI: Sudah Final dan Mengikat

photo author
- Selasa, 17 Oktober 2023 | 17:51 WIB
Ketum GMKI, Jefri Edi Irawan Gultom (satuarah.co/Mufreni)
Ketum GMKI, Jefri Edi Irawan Gultom (satuarah.co/Mufreni)

SATUARAH.CO - Sidang putusan MK (Mahkamah Konstitusi) mengenai batas usia Capres dan Cawapres pada 16 Oktober 2024 menuai pro dan kontra di ruang publik.

Pada gugatan yang diputuskan mengenai batas usia Capres dan Cawapres minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, Hakim MK secara kolektif kolegial memutuskan mengabulkan gugatan sebagian dengan putusan Mahkamah Kontitusi Nomor 90/Tahun 2023.

Jefri Edi Irawan Gultom sebagai Ketua Umum GMKI 2022-2024 turut memberikan komentar mengenai keputusan yang menimbulkan pro dan kontra tersebut.

“Isu putusan MK mengenai batas usia capres dan cawapres menyita banyak perhatian publik, saya juga mengikuti proses persidangan yang cukup panjang tersebut, terlepas dari pro dan kontra antar berbagai pihak. Bahwa keputusan sudah disepakati secara kolektif kolegial dan mari kita hargai dan jalani keputusan tersebut karena keputusan tersebut bersifat final dan mengikat," kata Jefri Gultom sapaan akrabnya kepada wartawan, Selasa (17/10/23).

Menurutnya, dinamika politik hari ini tidak boleh mengorbankan persatuan dan kesatuan nasional khususnya semangat kebangsaan masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi di pemilu serentak 2024.

Di sisi lain dinamika politik hari ini harus berorientasi pada proses politik kepemimpinan yang baik untuk negara.

Setelah itu, Jefri menambahkan, persoalan kaderisasi pemimpin yang diragukan oleh banyak pihak harus dilihat secara jeli bahwa kaderisasi seperti apa yang seharusnya terjadi dalam mempersiapkan skema kepemimpinan Indonesia hari ini dan menuju masa depan Indonesia Maju terkait Cita-cita Indonesia Emas 2045 yang sudah dirumuskan.

“Persoalan memproduksi kepemimpinan Indonesia ini sangat beragam, saya memahami semua pihak memiliki hak yang lebih dalam memilih opsi-opsi kaderisasi. Saya melihat proses kaderisasi sedari dini juga penting ditekankan dengan melibatkan pemuda sebagai proses kaderisasi dengan secara langsung mengajak partisipasi dan proses politik yang sedang berlangsung. Orang muda harus diberi kesempatan untuk berkarya lebih luas melalui proses politik seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, dan tokoh-tokoh muda pada masa itu yang berhasil membebaskan Indonesia dari kolonialisme," tegas Jefri.

“Saya berharap bahwa ke depan kita akan menentukan Presiden Indonesia selanjutnya pada 14 Februari 2024 mendatang dengan dinamika politik yang damai dan saling menghargai perbedaan terhadap pilihan yang ada. Jangan karena sekedar kekuasaan, kita mengorbankan persatuan dan kesatuan nasional. Jadi saya mengimbau kepada semua Capres, Cawapres, Partai Politik, dan para pendukungnya mari kita jaga dinamika politik yang lebih damai. Siapapun yang akan terpilih nantinya semoga dapat mengemban amanah Rakyat untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," tandas Jefri. √

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X