Tolak Klaim Sumbar Tertutup Bagi Capres Merah, Begini Penjelasan Ketua PDIP Padang Pariaman

photo author
- Kamis, 12 Oktober 2023 | 19:14 WIB
Rahmang, Ketua DPC PDIP Padang Pariaman (satuarah.co)
Rahmang, Ketua DPC PDIP Padang Pariaman (satuarah.co)

SATUARAH.CO - Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Padang Pariaman Drs Rahmang MM menolak klaim bahwa Sumatera Barat (Sumbar) tertutup untuk Calon Presiden (Capres) dari PDIP atau sering disebut 'Capres Merah', sebagai dampak sejarah politik masa lalu Sumbar.

"Saya kira klaim itu sangat berlebihan. Menurut saya tidak tepat. Sebab orang Minang baik yang di kampung maupun di rantau sangat paham tentang peta politik pencapresan sampai saat ini. Dan sebagian dari mereka juga tidak mau lagi dibawa bawa ke ranah politik menyesatkan itu. Sebab mereka juga dirugikan oleh praktik politik seperti itu," jelas Rahmang kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/10/23).

Rahmang menjelaskan, masyarakat Sumbar lebih mengedepankan pilihan terhadap calon presiden (Capres) dari sisi takah, tokoh, tageh figur Capres bersangkutan.

Artinya, figur tokoh yang dicari itu adalah punya penampilan menarik (takah), memiliki kecakapan dalam memimpin (tokoh) dan ketegasan serta ketangkasan dalam menghadapi permasalahan bangsa (tageh).

Aspek Takah, sebut Rahmang, mencerminkan kesukaan orang Sumbar terhadap figur yang memiliki tampang atau tongkrongan yang enak dipandang mata, alias gagah, ganteng dan menawan.

"Filosofi orang Minang dalam memilih calon pemimpin itu prasyarat utamanya adalah tampak nyata dulu alias tampang dan tongkorongan dulu. Sebab prinsip orang Minang itu tak ingin pemimpin mereka biasa biasa saja atau apalagi nyeleneh. Sebab itu mengurangi penghargaan mereka secara psikologis terhadap pemimpin mereka," papar Rahmang.

Sebab itu pula, lanjut Rahmang memberikan penjelasan, syarat kedua dari seorang Capres itu adalah tokoh, atau memiliki ketokohan. Katanya didengar, nasehatnya diikuti, dan tidak punya cacat moral. Mampu berkomunikasi dengan semua golongan. Diakui gaya kepemimpinannya.

Sama halnya dengan citra kepemimpinan di Jawa, pengertian tokoh itu juga mampu mendinamisasi kondisi untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakat dan bangsa.

"Prasyarat ketiga adalah tageh, tegas, kokoh tapi beraturan. Tidak emosional, memiliki logika yang jelas, dan cenderung menolak fakta fakta bersifat adu domba. Melihat situasi tidak baik, dia langsung bereaksi," papar Rahmang.

Cara memilih pemimpin di ranah Minang, timpal Rahmang, sama dengan melihat calon menantu. Aspek yang dilihat dulu adalah tampangnya, baru pekerjannya dan terakhir 'ketagehannya'.

Ada Sama Ganjar Pranowo

Menurut Ketua DPC PDIP yang juga Wakil Bupati Padang Pariaman, Sumbar ini, semua persyaratan menjadi pemimpin dan menjadi Presiden itu ada pada Ganjar Pranowo. Sebab itu pula, lanjut Rahmang, penerimaan masyarakat Sumbar terhadap Ganjar Pranowo dipastikan akan lebih positif dibandingkan Capres lainnya.

Bahkan, besar kemungkinan masyarakat Sumbar akan 'jatuh cinta' kepada penampilan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.

"Alasannya jelas. Sebab Pak Ganjar memenuhi persyaratan sebagai calon pemimpin, 'calon menantu' sekaligus calon Presiden," papar Rahmang sambil tertawa saat menimpali kata 'calon menantu' sebagai persamaan calon pemimpin dan calon presiden dalam persyaratan orang Minang dalam memilih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X